Kapal Sembako Ditahan Syahbandar di Jambi, Ekonomi Buruh dan Warga Dabo Singkep Lesu

Kondisi pelabuhan Barang Dabo Singkep Sepi Pasca sejumlah kapal Sembako ditahan Syahbandar di Sungai Batang Hari Jambi

PRESMEDIA.ID, Lingga – Akibat sejumlah Kapal Sembako tujuan Dabo Singkep-Lingga ditahan Otoritas Pelabuhan Kuala Tungkal Provinsi Jambi di Sungai Batang Hari, ekonomi warga dan Buruh di Pelabuhan Dabo Singkep lesu.

Hal itu terlihat dari aktivitas di Pelabuhan Dabo Singkep yang biasanya ramai, saat ini nampak sepi. Denyut nadi perekonomian warga Dabo Singkep juga berhenti setelah warung-warung di lokasi tersebut tutup sementara waktu, akibat sepi pembeli.

Sejumlah Buruh Panggul dan tukang becak, yang biasa beraktivitas membongkar barang muatan kapal di pelabuhan Dabo terpaksa menganggur dan kehilangan pekerjaan.

Lago (53) salah satu buruh pelabuhan di Pelabuhan Dabo Singkep mengaku, sudah hampir satu bulan pihaknya menganggur, karena tidak ada kapal barang yang tiba di Pelabuhan Daboo.

“Biasanya satu-satunya pekerjaan kami disini adalah buruh bongkar muat, kalau ada kapal membawa sembako dari Jambi,” kata kepada PRESMEDIA, Senin (21/6/2021).

Namun saat ini, lanjutnya, “Awak (Kamu-red) bisa lihat sendiri, tidak ada satu kapal-pun yang sandar,” ujarnya.
Keluhan senada juga dikatakan Yudi (34) seorang sopir becak Pelabuhan Dabo. Terhentinya aktivitas bongkar muat pelabuhan menyusul tidak ada lagi kapal dari dan ke Jambi sandar di dermaga, mengakibatkan diri nya jadi pengangguran.

“Sebagai penarik becak, saya biasa mengangkut barang dan mengantarkan barang-barang dari Dabo yang akan dibawa ke Jambi maupun barang yang datang dari Jambi,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap secepatnya adalah solusi dari pemerintah, karena aktivitas bongkar muat pelabuhan di Dermaga Dabo Singkep sudah berjalan sejak puluhan tahun silam.

“Kalau barang yang melalui pelabuhan Roro, itu jasa kami tidak gunakan karena sudah ada truk-truk yang mengangkut,” sebut Yudi.

Wakil Bupati Lingga Neko W Pawelloy mengatakan, sampai hari ini pihaknya terus berupaya menghubungi pihak-pihak terkait, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat agar dapat bersama-sama membantu menyelesaikan persoalan yang ada.

“Tentu kita prihatin, tapi kami sendiri punya kewenangan yang terbatas karena ini ranahnya kementerian perhubungan melalui syahbandar,” sebutnya.

Sebelumnya, sejumlah Kapal pengangkut sembako untuk kebutuhan masyarakat di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga selama lebih dari dua pekan ditahan di Sungai Batang Hari, Tanjung Jabung oleh Otoritas Pelabuhan Kuala Tungkal, Provinsi Jambi.

Basri pemilik KM Kiki Cuandi mengatakan, kapalnya tidak bisa berlayar ke Dabi Singkep karena ditahan Otoritas Pelabuhan di Kuala Tungkal Jambi.

Sejumlah Kapal itu, tidak diperbolehkan berlayar oleh Syahbandar, sebelum melengkapi dokumen dan manifes kapal, seperti buku pelaut bagi para anak buah kapal (ABK).

“Akibatnya, kapal kami sudah dua minggu lebih tidak dapat berlayar, karena buku pelaut tidak ada, kalau dulu itu tidak pernah diminta  yang diminta SKK dan beberapa dokumen pendukung lainnya saja,” ujar Basri yang mengaku mengangkut sembako hanya antar provinsi ini.

Penulis:Aulia
Editor  :Ogawa