Kasus PMK Ternak Kembali Mewabah di Riau, 60 Ekor Ternak Terjangkit

Sapi Bali dan Simental di kandang ternak Ahmad Perdamean Sembiring di Kampung Sidojasa Kota Tanjungpinang terlihat sehat dan gemuk serta siap menjadi hewan kurban hari Raya Idul Adha 2024. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Dokumentasi kandang sapi di Kampung Sidojasa Kota Tanjungpinang. (Foto: Doc-Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, kembali mewabah di Provinsi Riau. Bahkan, hingga saat ini, tercatat 60 kasus PMK menyerang sapi ternak di lima kabupaten di Provinsi Riau.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Faralinda Sari, membenarkan adanya lonjakan kasus PMK di sejumlah Kabupaten Indragiri di Riau itu.

Bahkan, kata dia, hingga saat ini, terdapat 60 kasus PMK yang menyerang di Lima kabupaten di Riau.

“Iya, saat ini ada 60 kasus PMK yang menyerang ternak di lima daerah, dan yang terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hulu,” ujar Faralinda dalam keterangan pers, Kamis (30/1/2025).

Adapun sejumlah daerah di Riau yang hewan ternaknya terdeteksi terserang kasus PMK di Riau adalah, Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 26 kasus, Indragiri Hilir sebanyak 18 kasus, Kampar sebanyak 6 kasus, Bengkalis sebanyak 5 kasus dan Kuantan Singingi (Kuansing) sebanyak 5 kasus.

Atas hal itu, Dinas PKH Riau mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah musim hujan dan banjir yang dapat mempercepat penyebaran penyakit.

Faralinda menjelaskan bahwa cuaca ekstrem saat ini berkontribusi terhadap penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) dan Jembrana.

“Penyakit ini menjadi ancaman serius bagi peternakan di Riau. Oleh karena itu, langkah antisipasi harus segera dilakukan,” jelasnya.

Langkah Antisipasi, Vaksinasi dan Kebersihan Kandang

Sebagai langkah pencegahan, Dinas PKH Riau telah mendistribusikan 4.100 dosis vaksin PMK ke lima kabupaten/kota terdampak. Vaksinasi dilakukan dengan strategi ring vaksinasi, yakni menyasar desa-desa dalam radius 3 km dari titik kasus.

“Vaksin tahap 1 sebanyak 4.600 dosis sudah selesai kami distribusikan,” ungkap Faralinda.

Selain vaksinasi, peternak diimbau untuk meningkatkan kebersihan kandang, menghindari kontak dengan hewan dari daerah terdampak, serta segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka.

“Peternak diharapkan lebih waspada dan segera melapor jika menemukan gejala PMK,” tutup Faralinda.

Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi