Kasus Stunting di Bintan Naik, TP-PKK Intensifkan Lakukan Pemantauan dan Pendampingan

Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan serta Kecamatan melakukan pemantauan dan Pendampingan secara intensif FotoHasurapresmediaid
Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan serta Kecamatan melakukan pemantauan dan Pendampingan secara intensif FotoHasurapresmediaid

PRESMEDIA.ID, Bintan – Kasus bayi stunting di Kabupaten Bintan mengalami kenaikan.

Atas hal itu Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan serta Kecamatan, melakukan pemantauan dan Pendampingan secara intensif.

Tercatat, dalam satu bulan ini bayi yang terindikasi mengalami stunting naik 90 kasus. Kenaikan kasus terbesar terjadi di Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan.

Ketua TP PKK Bintan Hafizha Rahmadhani, membenarkan adanya kabar kenaikan angka stunting di Desa Penaga.

Atas hal itu, pihaknya langsung meresponnya dengan turun ke lapangan dan mengumpulkan beberapa pihak termasuk orang tua yang balitanya terindikasi stunting.

“Walau pun baru terindikasi, artinya kemungkinan stunting,” ujar Hafizha di Balai Dang Merdu Desa Penaga, kemarin.

Berdasarkan data DP3AKB kasus stunting sebanyak 370 kasus dari Januari-Juni 2023. Kemudian di Juli ini laporan yang diterima mengalami kenaikan 90 kasus lagi sehingga totalnya menjadi 460 kasus.

Kenaikan kasus terbesar disumbangkan oleh Desa Penaga. Yaitu dari 14 kasus mengalami kenaikan 10 kasus sehingga yang terindikasi stunting sebanyak 24 kasus.

“Untuk 90 kasus ini baru terindikasi. Belum dicek secara menyeluruh namun kita tetap harus bergerak cepat dan harus ambil tindakan sedini mungkin,” jelasnya.

Stunting menurut WHO adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat gizi kronis atau infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Sementara penyebab dikarenakan asupan makanan yang diberikan atau dikonsumsi oleh ibu semasa hamil. Lalu minimnya pemberian ASI saat usia bayi, faktor ekonomi dan lingkungan tempat tinggal.

“Stunting ini dapat juga dicegah dari masa kehamilan dengan memeriksakan kandungan secara rutin dan asupan gizi yang cukup. Lalu ASI dan jaga kebersihan lingkungan atau budayakan hidup sehat,” tambahnya.

Hafizha dengan tegas meminta pada seluruh perangkat desa hingga kecamatan agar mendampingi dan melaporkan berbagai perkembangan. Jangan sampai ada yang lepas dari pantauan atau tidak terdata.

“Jangan sampai tidak terpantau. Di sini kita usaha, di sini ikhtiar kita. Pendamping keluarga, perangkat Desa dan semua bergandengan. Jangan lupa juga ibu-ibu, peran orang tua di rumah yang paling penting,” katanya.

Beberapa langkah yang disampaikan Hafizha agar dilaksanakan dan dihindari untuk memastikan baiknya tumbuh kembang anak. Dirinya menyebutkan stunting bukan sekedar pola makan dan pola asuh, tapi banyak hal lainnya.

Selanjutnya tips 4T juga harus dipahami dengan baik. Tidak terlalu muda saat mendapat kehamilan, tidak terlalu rapat jarak kehamilan, tidak terlalu banyak (dua anak cukup) dan tidak terlalu tua saat kehamilan.

“PKK akan terus melakukan pemantauan berkelanjutan. Diharapkan semua pihak benar-benar melakukan tindakan secara maksimal dan terus berkoordinasi,” ucapnya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi