
PRESMEDIA.ID, Bintan – Para nelayan di Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, menghadapi masalah serius, kematian massal ikan budidaya di Keramba Jaring Apung (KJA).
Diduga penyebabnya menurut nelayan, dalam air laut yang tercemar akibat aktivitas tambak udang menjadi penyebab utama.
Ketua Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Lestari Kerapu, Dede Rahmat, menyatakan bahwa pencemaran air laut menyebabkan penurunan hasil tangkapan nelayan dan kematian ikan budidaya secara massal. Kondisi ini telah berlangsung sejak Januari 2023.
Kasus ini lanjutnya, juga telah dilaporkan ke Aparatur Pemerintahan Desa Pengujan dan diteruskan ke Dinas Perikanan (Diskan) Bintan serta Pemprov Kepri.
Selanjutnya, KLHK menindaklanjuti laporan nelayan dengan mengirim tim ke lokasi pada Selasa, 2 Juli 2024, untuk mengambil sampel air.
Nelayan juga menyebut, sebanyak 17 kelompok budidaya ikan di Desa Pengujan, mengalami kerugian akibat kematian massal ikan.
Dede berharap ada solusi dari KLHK setelah sampel air diuji di laboratorium.
Tim KLHK telah mengambil sampel air dan meminta keterangan dari nelayan terdampak. Mereka berencana melakukan pengujian laboratorium dan hasilnya akan dibahas bersama pihak terkait.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi