Kisah Haru Warga Petani Pertahankan Robin dari Kebakaran Lahan di Bintan

Lokasi Kebun Wasis yang dikepung kebakaran Lahan Lahan dan Hutan di Kampung Siantik Desa Bintan BuyuKecamatan Teluk Bintan
Lokasi Kebun Wasis yang dikepung kebakaran Lahan dan Hutan di Kampung Siantik Desa Bintan Buyu,Kecamatan Teluk Bintan.(Presmed)

PRESMEDIA.CO.ID,Bintan- Seorang wanita beteriak histeris meminta pertolongan agar bapaknya dapat diselamatkan dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kampung Siantik Desa Bintan Buyu,Kecamatan Teluk Bintan, Kamis (19/9/2019).

Dihinggapi rasa bimbang dan kalut akibat korbaran api yang membakar lahan dan pertanian milik bapaknya semakin besar, Yuli berlari dan berteriak histeris pada warga di dijalan Tanjung Uban.

“Tolong…! Tolong Bapak ku..!”ujar Yuli sambil menunjuk dan memberi tahu, bapaknya yang bernama Wasis (54) sedang berada dikebun, kawasan lahan yang saat itu terbakar hebat.

Spontan atas suara minta tolong perempuan ini, membuat para pengendara yang melintas di Jalan Raya kampung itu, terkejut dan beramai-ramai berhenti dan memberikan bantuan. Lima warga yang membantu, berjibaku masuk ke dalam hutan untuk mencari bapak korban yang saat itu dikatakan sedang berada di kebun miliknya.

Fandi salah seorang warga yang ikut membantu mengatakan, sekitar 10 menit perjalanan dari pasar hitam kedalam kebun, Akhirnya warga berhasil menemukan Wasis, yang saat itu berusaha memindahkan mesin Robin miliknya ke sebuah pinggiran parit agar tidak terbakar.

Saat ditemukan, kata Fandi, bapak itu sedang berusaha menggeser mesin Robin miliknya. Mesin itu dikatakan, dia gunakan sehari-hari untuk menyiram perkebunannya, sehingga dia berusaha sekuat tenaga mengangkatnya meskipun nyawanya sedang terancam.

“Kami ingin sekali membantu, makanya kami masuk ke hutan dan menjumpai bapak itu sendiri sedang memegang mesin Robin. Hal itu sangat membuat kami terkejut. Karena saat itu kobaran api sudah sangat dekat dengan lokasi bapak itu berada,�ujar Fandi.

Karena kobaran api akan segera membakar lahan yang berada di lokasi tersebut, Fandi bersama warga lain, akhirnya membantu bapak itu mengangkat mesin robin miliknya. Sayangnya, upaya mereka tidak membuahkan hasil. Sebab bobot mesin tersebut mencapai 200an Kilogram (Kg) dan sangat suah untuk diangkat.

“Salah seorang dari kami memberikan alternatif agar mesin itu ditenggalamkan saja ke parit. Karena untuk mengangkatnya membutuhkan waktu lama sedangkan api sudah merambat semakin dekat,”jelas Fandi.

Beberapa menit kemudian, mesin tersebut akhirnya berhasil ditenggelamkan kedalam parit. Kemudian lima warga bersama bapak tersebut keluar dari hutan menyelamatkan diri. Berselang 30 menit, kobaran api yang semakin besar merambat dan dan habis membakar lokasi mesin dan kebun Wasis. Demikian juga lahan lain di sekitarnya.

Saat mau keluar, warga yang tidak tahu medan dan lokasi di kawasan itu kembali nyaris tersesat. Semak dan ilalang tinggi, membuat mereka tidak tahu arah keluar. Beruntung seutas tali jemuran menjadi penanda akses jalan keluar menuju pasar hitam.

“Untung saja petunjuk jalan dari seutas tali jemuran masih ada. Kalau talinya kebakar pasti kami tersesat sebab semak-semaknya sudah melebihi tinggi kami,�katanya.

Setelah berhasil diselamtakan, Wasis mengaku jika mesin itu adalah satu-satunya alat yang sangat berjasa dalam hidupnya. Dari memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga mampu membesarkan anak-anaknya.

�Yang teriak minta tolong tadi anak ke tiga saya dari 6 bersaudara. Dia selalu kawatir dengan saya, makanya ketika saya mau selamatkan mesin robin itu, dia lari dan cari pertolongan,”sebut pria bersuku Jawa ini.

Dia mengucapkan terimakasih kepada 5 remaja yang bersusah payah masuk ke hutan itu, untuk menolong nyawanya. Kemudian juga menyelamatkan mesin robin yang berjasa dalam hidupnya.

“Mesin itu diangkat ramai-ramai, lalu kami masukan dalam parit agar tidak terbakar. Alhamdulillah mesin itu selamat, saya juga selamat,”ucapnya.

kebakaran yang terjadi di kampung Santik, diduga berasal dari kobaran api berasal dari kebakaran lahan di Kampung Balai Rejo. Lalu merambah ke lahan kering di Kampung Siantik, Beruntung, warga sekitar membantu memadamkan kebakaran dengan alat seadanya sehingga api tak sampai membakar dua lahan perkebunan bapak Wasis yang berstatus duda tersebut.(Presmed8).