PRESMEDIA.ID, Bintan – Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kijang mengaku Kecolongan, telah memberi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) tanpa melakukan pengecekan ke Kapal KM.Alpha Romeo 3 yang kandas dan tenggelam di Tokojo, Kijang Bintan Timur 14 Maret 2024 lalu.
Kepala KSOP Kelas III Kijang, Humaidi, mengatakan, nahkoda dan pemilik kapal tersebut sebelumnya mengajukan SPB untuk berlayar dari Kijang ke Anambas dengan membawa sejumlah bahan pokok.
“Tapi Nahkodanya nakal, setelah diberikan SPB, tanpa sepengetahuan KSOP Kelas III Kijang mereka menambah muatan barang. Sehingga bekas kapal ikan itu kandas dan tenggelam,” katanya di Kijang Jumat (22/4/2024).
Humaidi juga menyebut, Kapal KM.Alpha Romeo 3 dengan GT 29 itu merupakan kapal bekas penangkap ikan. Kemudian digunakan untuk muatan barang.
“Seharusnya maksimal muatannya dibawa 30 Ton. Tapi nyata dari keterangan yang didapat mereka nambah jadi 50 Ton lebih,” ujarnya.
Atas hal ini lanjut Humaidi, KSOP Kelas III Kijang tidak akan tinggal diam, dan akan memberi sanksi pada Nahkoda kapal tersebut dengan tidak memberikan SPB.
“Maka tanggung resikonya sendiri jika terjadi sesuatu dalam pelayaran,” ujarnya.
Humaidi mengatakan, pihaknya sangat memaklumi bahwa menjelang lebaran kebutuhan pokok di pulau-pulau sangat tinggi.
Namun untuk keselamatan, hendaknya pemilik kapal dan nahkoda harus patuh pada aturan dan UU Pelayaran.
“Atas hal itu, kami meminta agar nahkoda atau pemilik kapal ikuti aturan, jika tidak, kami tidak akan berikan SPB. Kami tak mau lagi ada kejadian seperti itu lagi,” tegasnya.
Sebelumya, akibat kelebihan muatan (overload) KM.Alpha Romeo 3, tenggelam di Perairan Tokojo Kijang. kendati peristiwa ini tidak menelan korban jiwa, namun sejumlah barang yang dimuat kapal tersebut rusak akibat terendam air.
Kasat Polairud Polres Bintan, Iptu Sarianto, mengatakan KM Alpha Romeo 3 yang tenggelam itu mengangkut berbagai jenis barang dari Tokojo, Kijang dengan tujuan Anambas.
“Kapal berisikan muatan penuh barang. namun baru beberapa menit berlayar, kapal miring dan tenggelam akibat dihantam angin kencang,” ujarnya.
Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, Namun sebagian muatan rusak terkena air laut.
Saat ini lanjutnya, Polairud sudah berkoordinasi dengan KSOP Kelas III Kijang terkait insiden ini.
“Muatannya terlalu tinggi kena angin kencang membuat kapal tidak seimbang, apalagi penyusunan barang tidak beraturan. Sehingga jika terkena angin kencang berakibat fatal,” katanya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi
