Lahan Milik TNI-AL di Dabo Singkep-Kepri Akan Dibangun Smelter Bauksit

Perwakilan Plt. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI bersama jajaran Kemhan dan TNI AL menggelar rapat koordinasi, Jakarta, Kamis (18/6). (Foto: Dok. Instagram @kantorstafpresidenri)
Perwakilan Plt. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI bersama jajaran Kemhan dan TNI AL menggelar rapat koordinasi, Jakarta, Kamis (18/6). (Foto: Dok. Instagram @kantorstafpresidenri)

PRESMEDIA.ID – Pemerintah berencana membangun smelter bauksit di lahan milik TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan memperkuat hilirisasi industri pertambangan di Indonesia.

Rencana pembangunan ini dibahas dalam rapat koordinasi antara Istana Kepresidenan, Kementerian Pertahanan (Kemhan), dan TNI AL di Jakarta, Kamis (18/6/2025), seperti dilansir dari Indonesia Defense.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul, membenarkan bahwa proyek smelter bauksit tersebut akan berlokasi di area latihan militer TNI AL di selatan Pulau Singkep.

Proyek ini katanya, akan dikerjakan oleh PT.Tianshan Alumina Indonesia.

“Memang benar ada rencana PSN pembangunan smelter bauksit oleh PT Tianshan Alumina Indonesia yang lokasinya di selatan Pulau Singkep,” ujar Tunggul kepada Indonesia Defense Magazine, Sabtu (21/6/2025).

Menurutnya, pembangunan akan menggunakan sekitar 400 hektare lahan dari total area latihan TNI AL.

Pembangunan sebutnya, juga telah mendapatkan status resmi sebagai Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2023 tertanggal 10 November 2023.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengadakan rapat koordinasi terkait rencana pemanfaatan sebagian lahan TNI AL untuk proyek smelter.

“Pada 7 Juni 2024 telah dilakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Pak Luhut, dihadiri oleh KSAL dan menghasilkan sejumlah kesepakatan penting,” tambah Tunggul.

Pulau Dabo Singkep Dinilai Strategis untuk Pertahanan dan Ekonomi

Kantor Staf Presiden (KSP) juga mengatakan, bahwa Pulau Dabo Singkep memiliki posisi strategis bagi pertahanan nasional dan operasional TNI AL.

Oleh karena itu, pengembangan kawasan ini akan tetap mempertimbangkan kepentingan pertahanan negara.

“Rapat bersama Kemhan RI adalah bagian dari upaya kolaboratif untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah tanpa mengesampingkan aspek pertahanan,” tulis KSP melalui akun Instagram resmi @kantorstafpresidenri.

KSP juga menyampaikan bahwa telah disepakati beberapa tindak lanjut terkait skema pemanfaatan lahan yang tetap selaras dengan fungsi strategis kawasan militer.

Penulis:Presmedia
Editor :Redaksi