
PRSMEDIA.ID,Tanjungpinang- Dikecam tokoh dan Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepri, atas sikap dan prilakunya yang dinilai melecehkan kesakralan prosesi adat Melayu Tepuk Tepung Tawar. Ketua Kadin Kepri Maaruf Maulana mengaku tidak tahu, dan meminta agar tindakanya itu tidak usah dibesar-besarkan.
Selain mengaku tidak tahu, mengenai makna dan kesakralan adat Melayu dalam Tepuk Tepung Tawar itu, Maaruf juga mengaku akan mendatangi tokoh-tokoh Melayu Kepri untuk meminta maaf.
“Nggak usah diperbesarlah, saya datangi aja nanti tokoh-tokohnya dan orang itu, Untuk minta Maaf. Dan tidak ada kesengajaan atau mempermainkan,” kata Maaruf pada PRESMEDIA.ID, saat dikonfrimasi, Jumat,(6/3/2020) malam.
Malam ini, lanjut Ketua DPD I Golkar Provinsi Kepri terpilih ini, Dia juga akan mendatangi tokoh-tokoh Melayu di Batam untuk minta Maaf, Dan mengaku tidak berniat mempermainkan Budaya Melayu.
“Saya tidak ada niat mempermainkan, Dan hal itu karena ketidak tahuan. Saat itu, Saya juga kaget karena tidak diberi tahu-kan, Terus kena mata saya. Tujuanya hanya, Iyah, tidak ada niat untuk itu-lah dan itu juga karena ketidak tahuan saya,”sebutnya.
Kalaupun ada yang salah, lanjut ketua Kadin yang juga pernah tersandung kasus “Bom Panci” ini. Dirinya akan meminta maaf, karena diakuinya, sebagai manusia juga tidak terlepas dari khilaf.
“Saya juga minta dimaafkan, Namanya, saya juga bukan manusia sempurna kan,”ulangnya.
Ketika ditanya, apa yang membuat dirinya kembali memercikan-mercikan air tepung tawar saat itu ke sejumlah orang dan rekan-rekanya sambil tertawa lepas, Maaruf mengaku tidak tahu dan pada saat itu merasa sangat bahagia.
“Saya tidak tahu, memang tidak tahu Iyah..! Saya juga berbagi kebahagiaan lah, tujuanya itu aja,”ujarnya.
Dan atas ke Khilafanya itu, Maaruf kembali menyatakan, akan mendatangi tokoh-tokoh Melayu di LAM Provinsi Kepri untuk Meminta Maaf.
Sebelumnya, Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau mengecam tindakan Ketua DPD I Golkar Kepri Maaruf Maulana, yang dinilai melecehkan prosesi Adat Melayu Tepuk Tepung Tawar di Bandara Hang Nadim Batam.
Ketua LAM Provinsi Kepri, Abdul Razak mengatakan, tindakan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kepri Maarfuf Maulana melalui Video yang berdar itu, dinilai sangat merendahkan adat istiadat Melayu dalam prosesi Tepuk Tepung Tawar adat istiadat yang cukup sakral.
“Sangat tidak elok jika prosesi itu dipermainkan. Videonya itu memang sudah banyak beredar, Dan semalam hal itu juga sudah kami rapatkan. Intinya LAM akan segera mengambil sikap. Dan hal itu akan kita sikapi, karena telah menghina adat Melayu,”katanya,Jumat (6/3/2020).
Penulis:Ismail/Redaksi