PRESMEDIA.lD, Tanjungpinang – Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang dan Bintan, menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di depan Kantor Gubernur Kepulauan Riau Senin (16/10/2023).
Aksi demo PMII Tanjungpinang dan Bintan ini, menyoroti dugaan penyalahgunaan dana beasiswa oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kepulauan Riau.
Koordinator aksi, Ridho Al Walliyu mengatakan, dua tuntutan utama dalam demonstrasi ini, yaitu terkait dugaan penyalahgunaan dana beasiswa dari dana Baznas Kepri serta dugaan korupsi pembangunan Flyover di Jalan Basuki Rahmat.
Ia mengungkapkan bahwa dana beasiswa dari Baznas Kepri seharusnya mencapai Rp 1 miliar di Baznas Kepri seharusnya diterima dua kali. Namun, mahasiswa hingga saat ini, hanya menerima beasiswa sebesar Rp3 juta per orang .
“Seharusnya masing-masing mahasiswa mendapatkan Rp5 juta per orang di masing-masing kampus namun yang diterima hanya Rp3 juta per orang,” ujarnya.
Ridho menjelaskan, jumlah mahasiswa yang memperoleh dana beasiswa Baznas ini di Kepri, ada sekitar 150 hingga 160 mahasiswa di setiap kampus, dan seluruh mahasiswa ini hanya menerima beasiswa hanya satu kali.
“Kami dan teman-teman telah mencoba menghubungi Baznas Kepri, tetapi hingga saat ini belum mendapat jawaban atau tanggapan,” katanya.
Selain masalah beasiswa Baznas mahasiswa ini juga menyoroti proyek pembangunan Flyover di Jalan Basuki Rahmat tidak sesuai dengan tujuan mengatasi kemacetan lalu lintas.
Menurut Ridho, selama ini daerah kawasan jalan Basuki Rahmat Tanjungpinang itu, tidak mengalami masalah kemacetan.
“Seharusnya, Flyover ini dibangun di tempat lain, seperti di KM 6, 7, dan 9, yang sering mengalami kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Jika argumentasinya Flyover ini untuk destinasi wisata, Kami mempertanyakan sejak kapan daerah tersebut dijadikan tempat atau kawasan wisata,” ujar Ridho bertanya.
Wakil Ketua Baznas Kepri Bantah Janjikan Besaran Beasiswa Per Mahasiswa Rp5 Juta
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua I Baznas Kepri Fauzi membantah telah menjanjikan Rp5 juta beasiswa untuk setiap mahasiswa.
“Tidak ada kita janjikan Rp5 Juta setiap mahasiswa,” ujarnya pada Media.
Pauzi mengatakan, berdasarkan data 2022 ada lebih kurang 200 mahasiswa tercatat sebagai penerima beasiswa Baznas.
Sedangkan besaran beasiswa yang diterima mahasiswa bervariasi, tergantung besaran uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa, dan maksimal Rp2,5 Juta setiap mahasiswa.
Dana Beasiswa itu, lanjutnya, tidak diserahkan ke mahasiswa, namun langsung dibayar ke Kampus masing-masing penerima.
“Jadi beasiswa ini tidak kita serahkan pada mahasiswa, tetapi kita serahkan langsung ke kampus untuk biaya semester. Mahasiswa penerima tinggal belajar, kita yang bayarkan uang kuliahnya,” pungkasnya.
Penulis: Roland
Editor : Redaksi
Komentar