PRESMEDIA.ID, Bintan – Masjid Agung Bandar Seri Bentan di pusat perkantoran pemerintah kabupaten Bintan, akan dibangun dengan kubah kaca berwarna-warni.
Dengan kubah kaca ini, menjadikan Masjid Agung Seri Bentan di pusat pemerintahan kabupaten Bintan ini menjadi satu-satunya masjid di Kepri yang memiliki kubah kaca.
Kepala Dinas Perkim Bintan, Mohammad Irzan mengatakan berdasarkan hasil review desain 2023, Masjid Agung Bintan Buyu itu bakal memiliki kubah kaca yang diadopsi dari salah satu masjid megah di Tangerang Banten.
“Kubah kacanya berwarna warni. Namun anti terhadap panas matahari. Meskipun siang hari di dalam tidak panas namun tetap terang terus memantulkan warna warni. Ini menjadi satu-satunya di Kepri,” ujar Irzan Selasa (30/1/2024).
Untuk menyelesaikan pembangunan masjid itu sesuai dengan rencana tentunya menelan anggaran yang fantastis yaitu sebesar Rp 46 miliar. Sehingga pembangunannya dilakukan secara bertahap setiap tahun atau multiyears.
Hingga saat ini pembangunannya sudah dilakukan dalam empat tahap. Dimulai dari 2019 dikucurkan sebesar Rp8 miliar lalu 2021 sebesar Rp 2,5 miliar. Kemudian 2022 sebesar Rp900 juta dan 2023 sebesar Rp1 miliar serta 2024 ini Rp1 miliar
“Jadi untuk fisiknya dari 2019-2024 ini menelan Rp13,4 miliar,” jelasnya.
Besaran dana APBD Rp 1 miliar yang dikucurkan tahun ini dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan fisik. Diantaranya untuk atap tangga, drop off di bagian pintu utama. Lalu untuk belanja pendukung operasional, pajak, dan konsultan pengawas.
“Dengan Rp 1 miliar di tahun ini dipastikan untuk struktur fisik sudah selesai alias rampung di 2024 Jadi tinggal pengerjaan arsitektur lagi,” katanya.
Disinggung item pengerjaan arsitektur dan kebutuhan anggaran untuk merampungkan seluruhnya. Irzan mengaku masih butuh dana sebesar Rp 33 miliar lagi untuk menyelesaikan pembangunan masjid.
Dana itu akan digunakan untuk pengerjaan arsitektur dalam tiga tahap dari 2025-2027. Meliputi 2025 dibutuhkan Rp 20 miliar untuk pengerjaan kubah kaca, jendela, pintu, plafon, dan instalasi listrik.
Lalu 2026 dibutuhkan Rp 10 miliar untuk pemasangan keramik, pengecatan dinding serta ornamen dinding, dan 2027 sebesar Rp 3 miliar untuk fasilitas umum seperti parkiran motor dan mobil serta taman.
“Target tiga tahun pengerjaan arsitektur selesai. Yaitu dimulai dari 2025-2027. Jadi di 2027 masjid sudah dapat digunakan dengan daya tampung 1.620 orang,” ucapnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi
Komentar