Menteri Bahlil Pastikan Investor Asal China Bangun Industri Kaca dan Solar Panel di Batam

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat melakukan peninjuaan lahan investasi perusahaan produksi kaca dan solar panel terbesar China di Kawasan Pulau Rempang Barelang Kota Batam Kepulauan Riau Kepri Mingu 1382023 Foto Diskomionfo
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat melakukan peninjuaan lahan investasi perusahaan produksi kaca dan solar panel terbesar China di Kawasan Pulau Rempang Barelang Kota Batam Kepulauan Riau Kepri Mingu 1382023 Foto Diskominfo

PRESMEDIA.ID, Batam – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia memastikan salah satu perusahaan produksi kaca dan solar panel terbesar di China akan berinvestasi di Kawasan Pulau Rempang Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Bahlil mengungkapkan masuknya investasi industri ini saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Investasi Kawasan Pulau Rempang Barelang, bertempat di Hotel Marriott Harbour Bay Kota Batam, Minggu (13/8/2023).

Rakor sendiri digelar usai Bahlil yang didampingi Gubernur Ansar dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi, berkeliling meninjau langsung Rempang, yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, pariwisata, perdagangan dan jasa, transportasi, perumahan hingga energi baru terbarukan.

“Kita tadi membahas pemantapan percepatan masuknya investasi industri kaca dan solar panel asal Negara China Xinyi Group, yang akan membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco City di Batam,” kelas Bahlil Lahadalia dalam konferensi persnya.

Terkait rencana investasi perusahaan asal China tersebut, dirinya belum lama ini juga telah berkunjung langsung ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China. Dimana Xinyi adalah perusahaan dan pemain besar dunia dalam di bidang pembuatan kaca dan solar panel, jelasnya.

“Dan bila ini segera terwujud, maka kehadiran perusahaan asal China ini menjadi yang terbesar di Indonesia” jelas Bahlil.

Menurut Bahlil, hadirnya investasi baru inipun, bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri. Apalagi Indonesia memiliki komoditas pasir kuarsa dan silika.

“Sudah saatnya potensi itu dioptimalkan dengan baik, dengan langsung diproses di dalam negeri,” ungkapnya.

Investasi ini diakui Bahlil, akan meningkatkan daya saing kawasan strategis ekonomi Indonesia di Kawasan Asia Tenggara, sekaligus wujud nyata implementasi masuknya investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

“Konsep pengembagan Rempang nantinya adalah green zone, yang secara langsung juga langkah mendukung pengembangan Batam menjadi Green City,” ujarnya.

“Karenanya, semua pembangunan di Rempang, semuanya harus mengoptimalkan kepada ruang terbuka hijau,” sambungnya.

Kedatangan Bahlil sendiri diawali dengan mengunjungi Rempang Barelang, yang memang akan disulap menjadi kawasan investasi baru, guna mendukung Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Kehadiran Bahlil dan rombongan, juga dimanfaatkan oleh masyarakat, yang meminta adanya keberpihakan kepada masyarakat setempat. Salah satunya, mengakomodir keinginan masyarakat terkait tempat tinggal pengganti, bila pengembangan Rempang nanti dilaksanakan.

“Kita tentu akan memberikan solusi terbaik bagi bapak ibu semua. Yang penting, bapak ibu mendukung rencana kami, mengembangkan Pulau Rempang, ” tegas Bahlil seraya meminta masyarakat disitu untuk direlokasi.

Apalagi nantinya, masyarakat akan mendapatkan rumah pengganti yang layak dan memadai. Begitu investasi ini berjalan, masyarakat disitu pula yang nanti akan ikut terdampak geliat ekonomi.

“Seperti menyuplai kebutuhan pokok. Mereka juga bisa mendapatkan pelatihan, agar bisa ikut bekerja di perusahaan tersebut,” pungkasnya.

Pengembangan Kawasan Investasi Rempang sendiri telah resmi diluncurkan pada 12 April 2023 lalu. Dimana PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang kawasan Rempang, dengan total investasi mencapai Rp381 triliun, dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 308 ribu orang.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur