Mobil dan Motor di Bintan Mogok Usai Isi BBM, Ternyata Ini Penyebabnya

*SPBU Km 19 Bintan Timur Akui Kesalahan

Kanit Tipiter Satreskrim Polres Bintan dan anggotanya meminta pihak pengawas dan operator SPBU milik PT Sinar Mustika Bintan mengambil pertalite bercampur solar sebagai barang bukti penyidikan. (Foto: Hasura/Presmedia.id)
Kanit Tipiter Satreskrim Polres Bintan dan anggotanya meminta pihak pengawas dan operator SPBU milik PT Sinar Mustika Bintan mengambil pertalite bercampur solar sebagai barang bukti penyidikan. (Foto: Hasura/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Sejumlah mobil dan motor di Bintan mengalami mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Km 19 Bintan Timur Kijang.

Ani, salah satu pengendara motor, mengatakan motornya mogok setelah berjalan setengah kilometer usai mengisi Pertalite di SPBU itu pada Rabu (31/7/2024).

Akibatnya, Ani terpaksa mencari bengkel untuk memperbaiki motornya.

“Kata abang bengkelnya, BBM telah tercampur dengan solar,” ujar Ani pada Kamis (1/8/2024).

Keluhan serupa juga dialami oleh pengendara lain. Motor dan mobil mereka mengalami masalah setelah mengisi Pertalite di SPBU tersebut.

SPBU Km 19 Bintan Timur Akui Kesalahan

SPBU di Jalan Nusantara Km 19, Kecamatan Bintan Timur, yang dikelola PT Sinar Mustika Bintan, mengakui kesalahan, yang mengakibatkan mobil dan motor warga mogok.

Fery sebagai pengawas SPBU Km 19 Jalan Nusantara, mengatakan, BBM Pertalite yang dijual pada pemotor dan mobil yang mogok tersebut, telah tercampur dengan BBM Solar.

Hal ini terjadi, akibat dari kesalahan Petugas pengisian BBM dari lori Pertamina ke tangki utama SPBU.

“BBM jenis solar dari lori Pertamina saat itu dimasukkan ke dalam tangki utama Pertalite SPBU,” kata Fery pengawas SPBU Km 19 Jalan Nusantara.

Pengisian dari lori Pertamina ke tangki utama ini, dilakukan petugas pada Rabu (31/7/2024) pagi antara pukul 8.30-9.00 WIB.

“Kami mengetahui hal ini dari layar monitor CCTV,” kata Fery.

Sebanyak 8 ton Pertalite telah bercampur dengan solar di Tangki SPBU dan sekitar 1 ton BBM telah terjual.

Atas kejadian ini, pihak SPBU menyatakan akan bertanggung jawab terhadap kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh BBM campuran tersebut.

“Kami telah menghentikan penjualan Pertalite sementara karena tercampur solar. Bagi kendaraan yang rusak, silahkan datang ke SPBU. Kami akan bertanggung jawab membiayai perbaikan kendaraannya,” kata Fery.

Menanggapi keluhan masyarakat, Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polres Bintan melakukan pemeriksaan ke SPBU Km 19.

Kanit Tipiter Satreskrim Polres Bintan, Ipda Adi Satrio Gustian, bersama timnya memeriksa pengawas serta operator SPBU. Mereka juga melakukan olah TKP dan mengamankan beberapa berkas serta sampel Pertalite bercampur solar.

“Dari pemeriksaan sementara, pihak SPBU mengakui kesalahan mereka. Mereka mengakui Pertalite bercampur solar bukan karena kesengajaan, melainkan kesalahan petugas yang mengisi BBM dari lori Pertamina ke tangki utama SPBU,” jelas Ipda Adi Satrio Gustian.

SPBU juga menyatakan akan bertanggung jawab atas kerusakan mobil dan motor akibat pengisian BBM tercampur tersebut.

“Apabila masyarakat yang memiliki kendaraan mengalami kerusakan akibat mengisi BBM di sini, segera datangi SPBU. Pihak SPBU akan bertanggung jawab mengganti rugi biaya kerusakan kendaraan,” tambahnya.

Saat ini, pihak Polres Bintan masih terus melakukan penyelidikan untuk memintai keterangan lebih lanjut dari pengawas, operator SPBU, serta masyarakat yang dirugikan.

“Besok akan kami undang semua pihak dalam kasus ini, baik pengawas dan operator SPBU, juga pengendara motor dan mobil yang merasa dirugikan,” tutup Ipda Adi Satrio Gustian.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi

Komentar