Nyaris Bentrok Dengan Polisi, Demo Mahasiswa Sorot Kinerja Wali kota Tanjungpinang

Tidak diizinkan masuk ke kantor wali kota Tanjungpinang, aksi unjuk rasa mahasiswa Umrah dan Stisipol dikantor wali kota Tanjungpinang nyaris bentrok dengan Polisi
Tidak diizinkan masuk ke kantor wali kota Tanjungpinang, aksi unjuk rasa mahasiswa Umrah dan Stisipol dikantor wali kota Tanjungpinang nyaris bentrok dengan Polisi

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang- Tidak diizinkan masuk ke kantor wali kota Tanjungpinang, aksi unjuk rasa mahasiswa Umrah dan Stisipol di kantor wali kota Tanjungpinang nyaris bentrok dengan Polisi di Senggarang, Rabu (13/11/2019).

Hal itu diawali keinginan mahasiswa Umrah dan Stisipol Raja Haji Fisabilillah yang melalukan aksi demo, ingin masuk dan melakukan aksi unjuk rasa dihalaman kantor wali kota Tanjungpinang Senggarang, mendapat larangan dari Polisi.Tidak
diizinkan masuk, aksi dorong dan nyaris bentrok antara pihak kepolisian, mahasiswa dan Satpol-PP pun terjadi.

Rindi, salah satu pendemo mengatakan, dirinya dan mahasiawa datang ke kantor wali kota Tanjungpinang dengan niat baik untuk menyampaikan apirasi atas kinerja selama satu tahun kepemimpinan Walikota dan wakil Walikota.

“Kami disini bukan membawa kerusuhan. Kami hanya ingin masuk secara tertib. Disini kami baru sampai tiba-tiba di hadang oleh polisi,”katanya.

Dalam tuntutannya, mahasiswa UMRAH dan Stisipol Raja Haji kota Tanjungpinang meminta wali kota Tanjungpinang H.Syahrul mengevaluasi semua kinerja pejabat OPD yang diangkat wali kota selama satu tahun.

“Kami juga meminta evaluasi hasil pemilihan dirut BUMD yang sarat dengan kepentingan dan terindikasi maladministrasi.
Mendukung upaya penegakan hukum yang melibatkan pejabat pemerintahan kota Tanjungpinang dan tidak menutup-nutupi demi tercapainya pemerintah yang baik,”ujarnya.

Mempercepat pembagian seragam sekolah gratis yang telah dijanjikan dan tidak ada lagi keterlambatan di tahun-tahun yang akan datang dengan sisa masa jabatan yang telah diberikan masyarakat empat tahun kedepan.

“Kepada wali kota, kami juga meminta, agar mencabut surat edaran pelarangan penggunaan lapangan Pamedan untuk Bus pengangkutan dan mendirikan halte bus demi ketertiban lalulintas,”jelasnya.

Akhirnya aksi unjuk rasa mahasiswa itu diterima wakil wali kota Hj.Rahma. Dalam pertemuan dengan mahasiswa, wakil wali kota mengatakanl, Wali kota Tanjungpinang tidan dapat menemui mahasiswa karena sedang menghadiri rapat nasional seluruh Indonesia, yang langsung dipimpin oleh Presiden.

“Kami tidak anti kritik dan kami selalu membuka diri dan menerima Kritikan oleh adek-adik. Jalan satu tahun lewat dua bulan visi, misi kami sudah kita sahkan bersama DPRD yang di tuangkan kedalam RPJMD. Tugas kami menyelesaikan selama 5 tahun,”jelasnya.

Rahma menyampaikan secara manusiawi tidak serta merta dalam satu tahun ini di selesaikan. Ibarat bayi baru bisa berjalan. Satu tahun ini pihaknya butuh sinergitas antara pemerintah dan mahasiswa.

“Kami akan laksankan dan terima masukan mahasiswa secara transparan dan kami terus berbenah serta berbuat yang terbaik dan itulah komitmen kami,”tutupnya.

Penulis:Roland

Komentar