
PRESMEDIA.ID, Bintan- Pedagang kecil atau UMKM di Bintan mengaku, mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen sejak pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) melanda Kabupaten Bintan.
Andri salah seorang pedagang asongan nasi goreng mengatakan, sejak pandemi Covid-19 mewabah, dagangannya sepi, sebab pembelinya sangat minim sehingga pendapatannya anjlok 80 persen.
�Awal wabah sangat sepi tapi sejak puasa agak naik. Tapi tak sampai separuh dari biasanya,” ujarnya, Jumat (15/5/2020).
Biasanya dia menyiapkan beras sebanyak 16 Kg dalam sehari jualan. Namun untuk sekarang hanya habis 6-8 Kg dalam sehari.
Pembeli memang tidak banyak. Mereka tidak ada yang duduk dan makan langsung di sini melainkan membungkus makanan yang dibeli.
“Mau gimana lagi sudah kondisinya seperti ini,” katanya.
Pedagang kue, Cecep juga mengeluhkan kondisi yang sama. Menurutnya saat ini bertahan saja sudah bagus dibandingkan mencari untung.
“Omset turunya jauh separuh lebih lah. Bahkan awal-awal sempat ingin pulang kampung dulu. Karena di kampung meski tidak ada kerja masih bisa makan sedikit-sedikit. Kalau disini ya harus kerja terus, tak kerja tidak ada uang,� sebutnya.
Selain omsetmenurun, persaingan pedagang baru dadakan via sosial media juga mempengaruhi omset. Sebab banyak yang pesan hanya melalui ponsel dan tidak perlu keluar rumah.
“Barang diantar ke rumah bahkan ada free ongkos kirim (ongkir). Sementara kami disini mangkal menunggu pembeli pasti agak kalah saing,” ucapnya.
Penulis : Hasura