PRESMEDIA.ID, Natuna – Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Perhubungan, mengupayakan pembangunan Slengseng pendaratan kendaraan dan barang dari Kapal Roro langsung ke Dermaga PLBN Serasan kabupaten Natuna.
Slengseng pendaratan kendaraan di Dermaga PLBN Serasan Natuna ini sangat dibutuhkan, mengingat selama ini, Dua Kapal Roro yang singgah di Serasan, hanya bisa menurunkan penumpang dari kapal ditengah laut. Sementara barang dan kendaraan, harus diangkut menggunakan jasa panggul atau perahu sampan.
Sebagaimana diketahui, Kapal Roro yang menyinggahi kecamatan Serasan hingga saat ini ada dua, Yaitu, KMP.Bahtera Nusantara 01 dengan rute Tanjung Uban, Sersan Natuna dan Sintete.
Sementara KMP.Bahtera Nusantara 03, memiliki rute Uban-Matak-Midai, Penagi, Serasan dan Sintete.
Kepala dinas perhubungan Kepri Junaidi mengatakan Pemerintah provinsi Kepri akan mengajukan anggaran pembangunan Slengseng pendaratan kendaraan dan barang di Dermaga PLBN Serasan kabupaten Natuna itu ke Kementerian Perhubungan.
Saat ini kata Junaidi, pemprov Kepri pengajuan pembangunan Selangsang Dermaga itu, juga sedang dilakukan kajian sekaligus mensinkronkan antara Dirjen Laut dan Dirjen Darat di Kementerian Perhubungan.
Sebab lanjutnya, Kawasan PLBN Serasan Natuna ini menjadi kewenangan Dirjen Perhubungan Laut. Sementara pengelolaan Kapal Roro berada di bawah kewenangan Dirjen Darat dan Pelabuhan berada dibawah kewenangan Dirjen Laut.
“Jika pengajuan ini terwujud, maka akan menghemat cukup banyak biaya masyarakat serta akan dapat meningkatkan akses barang dan orang untuk meningkatkan ekonomi,” ujar Junaidi di Tanjungpinang Kamis (9/5/2024).
Berdasarkan perhitungan biaya, dinas Perhubungan menyebut, pembangunan Slengseng pendaratan di Dermaga Serasan Natuna ini, membutuhkan Rp15-20 miliar anggaran.
Nilai ini kata Junaidi, lebih efisien jika membuat Dermaga baru yang setidaknya membutuhkan biaya Rp 60 miliar.
“Jadi selain lebih hemat biaya, juga akan lebih menghemat waktu. Karena untuk pengerjaan Slengseng ini bisa selesai hanya 6 bulan. Sementara jika mau membangun dermaga baru dapat memakan waktu 2-3 tahun,” katanya.
Selai itu, jika dilihat secara fisik, dermaga PLBN cocok dijadikan tempat pendaratan kendaraan. Hal ini setelah dilakukan pengamatan dan penilaian oleh ASDP dalam hal ini nakhoda KMP Bahtera Nusantara 01.
“Jadi di Dermaga ini nanti, tinggal dibangun Slengseng, atau tempat pendaratan,” ujarnya.
Penulis:Presmedia
Editor :Redaksi
Komentar