
PRERSMEDIA.ID, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengucurkan dana APBD Rp127,8 miliar tahun 2024 untuk pembinaan keumatan dalam agama.
Alokasi anggaran itu, diberikan Pemerintah Provinsi Kepri untuk bantuan dana hibah pada Rumah Ibadah, insentif bagi perangkat keagamaan dan menempatkan mubaligh di daerah terpencil (hinterland) di Provinsi Kepri.
Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pembinaan umat dan perangkat keagamaan, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan daerah dan Bangsa. Atas hal itu, pemerintah provinsi Kepri lanjutnya, akan terus melaksanakan berbagai program dalam upaya pembinaan keumatan tersebut.
“Karena harus kita ketahui, bahwa agama dan berbagai perangkatnya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kemajuan bangsa,” kata Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad di Tanjungpinang Minggu (24/3/2024).
Pemerintah Provinsi Kepri katanya, juga memberikan bantuan dana insentif pada Tim Pembinaan dan Pengawasan Keagamaan Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari guru TPQ, penyuluh non ASN dan pemuka agama.
Pada Tahun 2023 total anggaran yang diserahkan untuk insentif tim pembinaan dan pengawasan keagamaan di seluruh Kabupaten dan kota di Kepri berjumlah Rp14,9 miliar. Anggaran itu diberikan kepada 12.417 guru TPQ, penyuluh non ASN dan pemuka agama.
“Pada 2024 jumlahnya kembali mengalami peningkatan menjadi Rp17,4 miliar yang diserahkan pada 14.517 orang,” sebutnya.
Kemudian pembinaan keumatan juga dilakukan melalui upaya peningkatan fasilitas peribadatan. Pada 2023 pemerintah provinsi Kepri menyalurkan dana hibah sebesar Rp94,4 miliar pada 940 rumah ibadah di Kepri. Alokasi dan jumlah itu, kembali meningkat di 2024 menjadi Rp107,9 miliar untuk 839 rumah ibadah di Kepri.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pemberian dana hibah tahun 2024 ini lebih difokuskan pada sejumlah rumah Ibadah yang berada di kawasan pesisir dan pulau-pulau.
Hal ini kita lakukan, untuk penyeragaman performa rumah ibadah di Kepulauan Riau,” ungkap Gubernur Ansar.
Selain itu, peningkatan pemahaman keagamaan pada warga di kawasan hinterland, dikatakan Ansar, juga menjadi perhatianya, Hal itu dilakukan melalui program pengiriman Mubaligh ke sejumlah daerah hinterland.
“Melalui Program ini, Pemerintah provinsi Kepri, telah menempatkan sebanyak 50 mubaligh di kawasan hinterland tujuh kabupaten/kota di Kepri, Untuk program ini Pemprov Kepri menganggarkan dana sebesar Rp2,5 miliar,” sebutnya.
Dari evaluasi yang dilakukan kata Ansar, program ini sangat efisien dalam upaya peningkatan pemahaman warga terhadap agama.
Dan masyarakat di kawasan hinterland yang saya temui menyatakan sangat membutuhkan keberadaan mubaligh ini,” kata Gubernur Ansar.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi