
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri menyatakan, ekonomi Provinsi Kepri tahun 2023 tumbuh sebesar 5,20 persen 2023 year on year. Kenaikan pertumbuhan ekonomi Kepri ini, dibarengi dengan naiknya pertumbuhan ekonomi 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri.
“Pertumbuhan ekonomi Kepri ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Sumatera dan bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Nasional,” kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Ruang Rapat BPS Kepri, Tanjungpinang, Jumat (01/03/2024) .
Atas pertumbuhan ekonomi Kepri 2023 ini, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, mengapresiasi seluruh kabupaten/kota di Kepri. Sebab kata dia, dengan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota akan mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri yang tumbuh sebesar 5,20 persen 2023 year on year.
BPS Kepri juga mengatakan, seluruh kabupaten kota di provinsi Kepri, mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi di 2023. Bahkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan mencapai 6,14 persen. Pertumbuhan ini, naik 1,7 persen dibanding tahun 2022 yang di angka 4,44 persen.
Kemudian Kabupaten Karimun juga mengalami pertumbuhan yang signifikan 5,50 persen atau naik 1,12 persen dibanding tahun 2022 sebesar 4,38 persen.
Sementara itu Kota Tanjungpinang pertumbuhan ekonominya 2023 mencapai 4,92 persen atau naik 0,80 persen dibanding 2022 sebesar 4,12 persen. Dan Kabupaten Karimun tumbuh sebesar 4,30 persen atau naik 0,56 persen dari tahun 2022 sebesar 6,84 persen. Sedangkan kota Batam tumbuh sebesar 7,04 persen, atau mengalami kenaikan 0,20 persen tahun 2022 sebesar 6,84 persen.
Lalu Kabupaten Kepulauan Anambas tumbuh 0,62 persen, dibanding tahun 2022 yang di angka 0,09 persen. Dan Kabupaten Natuna yang tumbuh 0,96 persen, atau mengalami kenaikan 0,85 persen dibanding tahun 2022 di angka 0,11 persen.
“Khusus Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas yang masih tercatat minim, namun sesungguhnya itu dikarenakan fluktuasi kondisi minyak dan gas. Kalau realnya tanpa migas pertumbuhan ekonominya diperkirakan 5 hingga 6 persen,” kata Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar pun mengatakan pemerintah dan BPS Kepri, akan terus memperdalam potensi-potensi sektor yang masih bisa dikembangkan dengan sentuhan pelayanan birokrasi yang lebih mudah dan lebih baik.
“Supaya beberapa item pendukung pertumbuhan ekonomi bisa kita dorong untuk meningkatkan pertumbuhan lebih cepat” ujarnya.
Gubernur Akan Evaluasi Kebijakan yang Mempengaruhi Naiknya Inflasi Kepri
Namun demikian, BPS Kepri juga mencatat, inflasi provinsi Kepri (year on year) terhadap Februari 2024 juga
naik 2,65 persen dan inflasi Kepri bulan Februari 2024 ini mengalami deflasi sebesar 0,22 persen (month to month) terhadap Januari 2023.
Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus mengatakan, terjadinya inflasi Kepri disebabkan naiknya Indek Harga Konsumen (IHK) beberapa komoditas kebutuhan hingga menjadi penyumbang inflasi.
“Inflasi di Kepri, dipengaruhi oleh sektor makanan seperti beras dengan andil inflasi 0,41 persen, angkutan udara 0,34 persen, tarif parkir 0,18 persen, daging ayam ras 0,16 persen dan emas perhiasan 0,13 persen.
Menanggapi inflasi ini, Gubernur Ansar mengatakan akan terus mengevaluasi kebijakan yang mempengaruhinya. Tak terkecuali kebijakan kabupaten kota yang akan dikomunikasikan dengan baik.
“Akan kita surati beberapa kepala daerah untuk mengevaluasi kembali kebijakan daerahnya. Seperti kenaikan tarif parkir di Batam, kemudian kenaikan harga gas 3 kg, bukan tidak boleh menaikkan harga, namun kondisi dan situasinya belum tepat. Tarif rumah sakit di Batam, Karimun dan Tanjungpinang juga akan dibahas bersama” kata Gubernur Ansar.
Penulis: Persmed
Editor : Redaksi