
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando menyebutkan, tingginya angka Covid-19 di Kota Tanjungpinang, salah satunya akibat maraknya warga yang bandel dengan kesadaran yang mengendor dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Tak hanya itu, Kapolres Fernando juga melihat masih banyak jenis usaha kedai kopi dan lainnya, serta jenis kegiatan usaha sektor non esensial yang tidak taat prokes. Dari sini sudah bisa disimpulkan, kepedulian masyarakat sudah kendor.
“Tidak menutup kondisi level 3 yang saat ini, bisa berubah lagi menjadi level 4 kalau masyarakatnya banyak yang bandel seperti ini,” ucapnya, saat dihubungi Presmedia, Rabu (11/8/2021).
Kendatipun begitu, sebutnya, Polres Tanjungpinang tidak kendor untuk membatasi mobilitas masyarakat, salah satunya dengan rekayasa lalu lintas seperti itu. Tetapi, masih banyak masyarakat bandel dengan menerobos pembatas jalan yang ada.
“Itu karena masyarakat yang masih bandel tidak mendukung pemerintah,” ujarnya.
Untuk itu, Satlantas Polres Tanjungpinang akan terus merekayasa lalulintas dengan menutup akses jalan menuju Bintan Center. Khususnya, di pangkal Jalan WR Supratman. Tepatnya, di persimpangan lampu merah Melayu Kota Piring Batu 8 Kota Tanjungpinang, Rabu (11/8/2021).
Lebih jauh, Kapolres Fernando mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 1 sampai dengan level 4 pada intinya untuk membatasi kegiatan masyarakat.
Dalam kebijakan tersebut, juga termasuk rekayasa lalu lintas ke pusat-pusat keramaian kegiatan masyarakat. Sehingga membuat masyarakat berpikir tidak keluar dan tetap beraktivitas di rumah saja.
“Apalagi kondisi Tanjungpinang hari ini masih mengalami penambahan 110 pasien Covid-19. Ini menunjukkan masih tingginya masyarakat yang tidak taat prokes,” kata Fernando.
Selain itu, di Kelurahan Kota Piring juga termasuk kelurahan yang warganya paling banyak terpapar Covid-19 di Tanjungpinang.
“Melayu Kota Piring salah satu kelurahan yang paling tinggi angka Covid-19,” jelasnya.
Penulis: Roland
Editor: Ogawa