Protes Kelangkaan BBM, PMII Sampaikan Mosi Tidak Percaya ke Walikota

Protes BBM Langka dan Kebijakan Pemko atas Pemberlakuan Kartu Kendali. Mahasiswa PMII Demo kantor Disperibdag Kota Tanjungpinang.
Protes BBM Langka dan Kebijakan Pemko atas Pemberlakuan Kartu Kendali. Mahasiswa PMII Demo kantor Disperibdag Kota Tanjungpinang.

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Kecewa dengan kebijakan Walikota Tanjungpinang, yang dinilai tidak memiliki kepekaan atas kelangkaan BBM, dan malah mengeluarkan Kebijakan pengeluaran kartu kendali yang memprioritaskan Bus Pariwisata. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang Bintan menyatakan Mosi tidak percaya pada Walikota Tanjungpinang.

Hal itu disampaikan mahasiswa PMII dalam tuntutan fan pernyataannya, pada aksi Demo di Kantor Disperindag kota Tanjungpinang, menyoroti kelangkaan BBM yang terjadi,Rabu,(9/10/2019).

Dalam tuntutanya, PMII menyatakan, menolak kebijakan Walikota terhadap terbitnya kartu kendali BBM solar subsidei untuk perusahaan bus pariwisata.

Meminta penegak hukum untuk memeriksa Kepala Dinas dan Kabid Disperdagin terkait dengan dugaan permainan pengisian BBM dengan pengusaha.

“Copot dan penjarakan oknum yang sudah melakukan kolusi dan nepotisme, copot dan penjarakan Kadis dan Disperdagin,” katanya.

Selanjutnya, Samsudin menyebutkan, Mossi tidak percaya kepada Walikota Tanjungpinang yang telah menghianti kepercayaan rakyat yang dalam janjinya mengayomi rakyatnya, namun kenyataanya lebih mengayomi pengusaha dan konglomerat.

“Kalau dalam 3 kali 24 jam pernyataan sikap kami tidak di indahkan, maka kami akan melakukan aksi lanjutan,” jelasnya.

Sebelumnya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), di jalan Pramuka nomor 5 Kota Tanjungpinang, Selasa(9/10/2019).

Pantauan didepan kantor Disperdagin terlihat sejumlah ratusan personil gabungan dari anggota Polres Tanjungpinang dengan perlengkapan lengkap, dan di bantu oleh Sat Pol PP Kota Tanjungpinang sudah melakukan penjagaan.

Tidak hanya anggota sarana prasarana juga telah di Siagakan didepan, seperti mobil pengurangan masa (Raisa) dan mobil water Canon juga di siagakan.

Sejumlah mahasiswa datang dengan membawa spanduk, diantaranya, Menolak Kebijakan Walikota terhadap terbitnya kartu kendali BBM solar subsidei untuk perusahaan bus pariwisata, Copot dan Penjara kan Kadis dan Kabid Disperdagin, Usut Tuntas Mafia Solar Yang Merugikan Masayrakay kecil, Mosi tidak Percaya kepada Walikota.

“Kartu kendali itu untuk siapa bus pariwisata untuk pengusaha, pertanyaan Walikota memprioritaskan rakyat miskin apa bus pariwisata?,” Samsudin, Korlap unjuk rasa dari PMII Tanjungpinang dan Bintan.

Ia menyebutkan adanya kartu kendali untuk mengambil solar yang dilakukan perusahaan untuk mengambil BBM. Kenapa mudahnya terbitnya kartu kendali ini, seharusnya bus pariwisata mengambil solar industri. “Kalau prngusaha ampu membeli bus tapi memgapa tidak sanggup membeli solar industri,”ujar mahasiswa.(Presmed6)

Komentar