Pusat Riset Oseanografi BRIN Lakukan Riset Ancaman Dampak Bencana di Bintan

Kepala BPBD Bintan Ramlah usai diskusi sekaligus melakukan diseminasi dengan Koordinator PRO BRIN, Dr.Eng Martiwi Dian Setiawati di Kantor BPBD Bintan, kemarin.
Kepala BPBD Bintan Ramlah usai diskusi sekaligus melakukan diseminasi dengan Koordinator PRO BRIN, Dr.Eng Martiwi Dian Setiawati di Kantor BPBD Bintan, kemarin.

PRESMEDIA.ID, Bintan – Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRO BRIN) bersama Institute of Oceanography and Environment Universiti Malaysia Terengganu (INOS UMT) dibawah naungan Asia Pacific Network (APN) Global Change Research (GCR) akan melakukan riset di Kabupaten Bintan.

Kedatangan kedua lembaga tersebut disambut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan, Senin (12/6/2023).

Kepala BPBD Bintan, Ramlah, mengatakan pihaknya menerima dan menyambut baik kedatangan kedua lembaga riset tersebut. Pastinya pemerintah daerah akan membantu data pendukung yang dibutuhkan mereka.

“Tim riset dari PRO BRIN dan INOS UMT dibawah naungan APN GCR ini akan melakukan penelitian pada level desa hingga OPD di Kabupaten Bintan,” ujarnya.

Penelitian yang dilakukan kedua lembaga akan mendapatkan dukungan penuh pemerintah. Tentunya dengan harapan dengan melakukan riset tersebut nantinya akan mendapatkan sebuah gambaran yang dapat di formulasikan berupa data rujukan bagi pemerintah khususnya untuk BPBD Bintan.

Sementara untuk lokasi tujuan riset mereka berada di 4 desa yang berada di pesisir pantai. Diantaranya Desa Berakit Kecamatan Teluk Sebong dan tiga desa di Kecamatan Gunung Kijang yaitu Desa Malang Rapat, Desa Teluk Bakau, dan Desa Kawal.

“Kami sangat mendukung riset ini,” sebutnya.

Dengan riset yang mereka lakukan, kata Ramlah, nantinya akan dapat dilihat kondisi pada 10 tahun ke belakang. Yaitu sejak tahun 1990-an hingga tahun 2010.

Hasil riset itu pastinya menjadi bahan referensi kesiapsiagaan Pemkab Bintan dalam menghadapi dan mengantisipasi segala ancaman bencana yang bakal terjadi di 10 tahun kedepan atau 2033 mendatang.

“Sebelumnya kita sudah melakukan diskusi sekaligus melakukan diseminasi. Mereka akan melakukan riset selama sepekan dari 12-18 Juni 2023,” katanya.

Sementara itu, Kordinator PRO BRIN, Dr.Eng Martiwi Dian Setiawati mengaku PRO BRIN bekerjasama dengan INOS UMT dibawah naungan APN GCR akan melakukan riset di Kabupaten Bintan.

Tujuan riset untuk meningkatkan sains dan praktek pengurangan risiko pesisir dengan mempertimbangkan iklim, ekosistem, dan komunitas di Kawasan Tropis.

“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung pengembangan indek kerentanan pesisir yang dapat diterapkan untuk wilayah Indonesia salah satunya Kabupaten Bintan. Maka kami akan melakukan riset itu selama 7 hari disini,” ucapnya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaktur