
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Sejumlah remaja di Tanjungpinang provinsi Kepri, viral di media sosial melakukan perang kembang Api.
Aksi perang bahan peledak kembang api ini, terjadi di Jembatan Dompak Kota Tanjungpinang.
Dalam rekaman yang diposting KK Yani dan ditonton ratusan netizen ini, terlihat sejumlah remaja saling menyerang dengan cara melemparkan kembang api ke remaja lainnya.
Aksi remaja perang kembang api ini, juga mengakibatkan warga pengendara yang sedang melintas di jembatan tertanggung.
Kapolsek Bukit Bestari, AKP Yuhendri Januar juga membenarkan video viral remaja perang kembang Api ini.
Atas kejadian ini, Yuhendri mengatakan, sangat menyenangkan dan akan melakukan patroli dan pengawasan di lokasi Jembatan.
“Ini sangat membahayakan, dan kemungkinan kejadian ini dilakukan usai Tarawih,” katanya, Kamis (4/4/2024).
Kapolsek Bukit Bestari ini juga menyebut, sesuai dengan aturan Mabes Polri nomor 17 tahun 2017 Tentang Pengawasan, Perizinan, Pengendalian Bahan Peledak, yang diperbolehkan hanya ukuran 2 inchi.
“Kalau yang beredar dan diperbolehkan yakni yang ukuran 2 inci,” ujarnya saat ditanya mengenai marak dan banyaknya penjual kembang api saat ini di Tanjungpinang.
Sementara itu, Kabid Ketertiban Umum, dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Tanjungpinang, Irwan Yakub, juga sangat menyayangkan aksi para remaja yang melakukan perang kembang api di Jembatan Dompak, Kota Tanjungpinang.
“Sangat disayangkan, soalnya mengganggu ketertiban umum. Apalagi lokasi jembatan itu banyak pengendara yang melintas,” katanya.
Video medsos ini lanjutnya, juga sudah diketahui dan melakukan pemantauan atas kejadian ini.
“Kita sudah lakukan pemantauan sejak Video itu viral. Memantau, dan menertibkan para remaja jika kita temukan melakukan aksi perang kembang api, perang sarung dan balap liar yang membuat resah masyarakat,” paparnya.
Menyikapi fenomena kenakalan remaja di bulan puasa, menjelang lebaran pihaknya sudah melakukan tindakan pencegahan.
“Kita sudah melakukan patroli wilayah dan disejalankan pengawasan pemberlakuan surat edaran. Bahkan, kita juga melakukan operasi ketupat seligi bersama tim gabungan dalam hal menjaga ketertiban umum, guna menjaga kamtibmas,” ungkapnya.
Irwan juga menjelaskan, dalam pelaksanaan patroli, ada beberapa titik yang menjadi atensi petugas dalam menindak perilaku kenakalan remaja tersebut.
Pihaknya juga mengoptimalkan personil di Pamong Wilayah bersama unsur TNI – Polri agar dapat deteksi dini mencegah atas tindakan kenakalan remaja.
“Titik kumpul mereka biasanya berada di seputaran jalan bandara, ada di kelurahan Tanjung Unggat kemudian di wilayah Dompak. Beberapa titik inilah yang kita lakukan pengawasan dengan cara melakukan patroli,” jelasnya.
Ia mengimbau kepada orangtua, dan masyarakat untuk sama-sama berperan memberikan rasa nyaman pada lingkungan minimal ditengah-tengah keluarga.
Jika memang ada anaknya belum pulang jam 10.00 WIB malam, dimohon dicari. Begitu juga kalau ada anaknya yang menggunakan kendaraan dengan knalpot brong yang di indikasi balap liar diminta untuk ditegor, dan diganti.
Begitu juga di lingkungan warga, jika ada yang bermain petasan, kembang api yang diluar dari kewajaran diminta ditegur oleh warga.
“Soalnya petugas tidak bisa menjangkau secara keseluruhan. Jadi dibutuhkan partisipasi peran serta masyarakat dan orangtua,” pungkasnya.
Penulis: Roland
Editor : Redaktur