Ribuan PMI dan WNA Masuk, Gubernur Pastikan Belum Ditemukan Covid Varian Omicron di Kepri

Jadi Narasumber di TVRI Gubernur Kepri Ansar Ahgmad Pasitkan Varian Omicron Belum ditemukan di Kepri
Jadi Narasumber di TVRI Gubernur Kepri Ansar Ahgmad Pasitkan Varian Omicron Belum ditemukan di Kepri

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Gubernur provinsi Kepri Ansar Ahmad menyatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus Covid varian Omicron di Kepri atas pemulangan 40 ribu Pekerja Migran Asing (PMA) dan Warga Negara Asing dari Malaysia dan Singapura yang masuk ke Kepri.

Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Batam Center di Batam, menjadi Entry Point, yang ditetapkan Pemerintah, bagi PMI Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing (WNA).

Dengan ditetapkanya Batam sebagai salah satu gerbang kedatangan PMI dan WNA melalui jalur laut, Lanjut Ansar, Pemerintah daerah dan Satgas Khusus Pulangan PMI Kepri, terus memperketat pemeriksaan dan Karantina bagi PMI/WNI dan WNA yang masuk ke Kepri.

“Untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 varian omicron ini, tentunya harus dimulai dari entry point dan pengetatan pemeriksaan PMI dan WNA yang masuk ke Kepri,” ujar Ansar saat menjadi Narasumber di TVRI Senin (10/1/2022).

Satgas Khusus Pemulangan PMI, tegasnya, setiap hari melakukan pengawasan dengan melakukan pemeriksaan Antigen dan PCR bagi PMI dan WNA yang masuk ke Kepri.

“Rata-rata setiap hari ada 250 orang PMI/WNA yang masuk melalui pintu laut ke Batam. Dan ketika sampai di pelabuhan Batam Center seluruh PMI dan WNA wajib di Tes antigen dan PCR, karena testing di entry point merupakan hal yang sangat penting” kata Gubernur Ansar

Setelah dilakukan testing lanjutnya, sampel juga dikirim ke Litbang Kemenkes Pusat.

“Dari Laporan Litbang, sampai hari ini belum ditemukan sampel yang terkonfirmasi omicron, meski memang, waktunya pemeriksaan Sampel ini cukup panjang hingga bisa mencapai 2 bulan,” ujarnya.

Gubernur Usulkan PCR-WGS Kemenkes Ada di BTKL Batam

Selain itu, Ansar juga mengatakan, guna mengefektifkan hasil pemeriksaan, Pemerintah provinsi Kepri mengusulkan ke Pemerintah Pusat, agar Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam yang  merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Kemeneterian Kesehatan, segera dilengkapi dengan Whole Genome Sequencing (WGS).”Tujuannya agar kita cepat mendeteksi hasil sampel PCR PMI dan WNA yang masuk, sehingga bisa langsung memastikan yang terkonfirmasi omicron atau varian lainnya” harap Gubernur.

Pada kesempatan itu juga Ansar mengaku, bahwa PMI yang masuk ke Kepri kebanyakan dokumen mereka tidak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya, sehingga perlu dilakukan langkah kerja sama dengan Konjen RI di Malaysia.

“Kadang dokumen PCR-nya dari Malaysia dinyatakan negatif, tetapi saat di PCR di Batam hasilnya positif. Sehingga kita juga bekerja sama dengan Konjen RI di Malaysia untuk memastikan dokumen PCR yang mereka bawa benar-benar dokumen yang sah dan negatif Covid dari tempat layanan PCR resmi di sana” ungkap Gubernur.

Mengenai ketersediaan tempat karantina, Gubernur mengatakan tempat karantina PMI dan WNA yang masuk ke Kepri telah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan sampai saat ini masih cukup dan memadai.

Namun ketika pemerintah merubah jangka waktu kewajiban massa karantina dari 7 hingga 10 hari, sangat berpengaruh terhadap ketersediaan tempat karantina terpadu yang saat ini tersedia.

“Dengan massa karantina selama 10 hari yang ditetapkan, pemerintah provinsi Kepri dan Batam, harus  menyediakan tempat karantina untuk 2.500 sampai 3000 tempat tidur,” ujarnya.

Namun dengan diperpendek masa karantina menjadi 7 hari pemerintah daerah dapat menyediakan tempat karantina maksimal 2.000 tempat tidur, serta memanfaatkan tempat-tempat karantina terpadu cadangan seperti asrama haji dan Bapelkes.

Ansar juga mengatakan, untuk mencegah Varian Covid Omicron masuk, pemerintah daerah dan Satgas Khusus (Satgasus) terus melakukan koordinasi untuk melakukan pemeriksaan dengan ketat, serta terus mendesah vaksinasi.

Vaksinasi Kepri Capai 80 Persen  

Ia memaparkan, di Kepri, tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi, dengan dosis I mencapai 102 persen, dosis II hampir 80 persen, vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun yang baru dilaksanakan selama 2 minggu sudah mencapai hampir 64 persen, usia 12-17 tahun sudah 119 persen dan dosis II sudah 86 persen, serta vaksinasi lansia sudah 87 persen dengan dosis II 67 persen.

“Kita juga sudah melakukan survey serology di seluruh Kabupaten dan Kota se Kepri dengan 1000 sampel, dan hasilnya secara menyeluruh dengan margin of error 0,3 sudah terbentuk antibodi 89 persen lebih, dan jika digabung dengan Batam yang sudah melakukan survey sebelumnya dengan hasil 89 persen juga, maka saya kira se Kepri antibodi yang telah terbentuk lebih dari 93 persen. Inilah kiranya senjata kita melawan omicron” pungkas Gubernur Ansar.

Selain Gubernur Ansar, dialog dengan tema “Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron” ini juga menghadirkan Ketua Satgas Covid-19 Bidang Kuratif Provinsi Jawa Timur Joni Wahyuhadi, Pakar Biostatistika Epidemiologi Unair Windhu Purnomo dan Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban sebagai narasumber.

Penulis:Redaksi
Editor  :Redaksi