Rudi Chua Sayangkan Wacana Hak Interpelasi ‘Dimentahkan’

Anggota DPRD Kepri Rudi Chua
Anggota DPRD Kepri, Rudi Chua

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Anggota DPRD Kepri, Rudi Chua sangat menyayangkan wacana pengguliran hak interpelasi atas kebijakan Plt Gubernur Isdianto dengan sengaja ‘dimentahkan’ begitu saja oleh Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak.

Menurutnya, tujuan digaungkannya pengguliran hak interpelasi atas kebijakan mutasi pejabat eselon III dan IV Pemprov kepri yang dinilai sarat nepotisme itu, semata-mata untuk meminta klarifikasi Plt Gubernur sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).

“Yang jelas, saya sendiri sangat menyayangkan hal tersebut ya. Karena, melalui interpelasi ini diharapkan permasalahan tersebut tidak terulang di kemudian hari,”katanya,Jumat (15/11/2019).

Dirinya mengakui, banyak menemui pejabat yang dilantik pada 24 Oktober lalu, tidak memenuhi kualifikasi menduduki suatu jabatan. Bahkan, ada pejabat eselon III yang dilantik hanya lulusan SMA. Padahal, kualifikasi seharusnya minimal S-1.

Selain itu, ada pula pejabat eselon III dan IV yang dilantik masih golongan IIId, sementara yang golongannya diatas masih berstatus staff.

Sementara ASN yang berprestasi dan menerima beasiswa S-2 dari Pemprov Kepri malah ‘stuck. Tidak naik jabatan, hanya menjadi staff. Ini yang kita tidak inginkan. Jangan melantik berdasarkan kedekatan atas ‘ampu-mengampu’ begini,” terang Rudi.

Politisi Hanura ini jug mengutarakan, akibat dari persoalan ini banyak ASN yang berkualitas dan berprestasi di Pemprov Kepri mengajukan pindah tugas ke daerah lain. Seperti di, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ada dua ASN mengajukan pindah ke Kementerian dan Jakarta.

“Padahal, sudah S-2 dan dapat beasiswa dari kita juga. Malah tidak diberdayakan, makanya mereka memilih pindah,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, jika hal ini terus dilakukan, maka akan berdampak tidak baik bagi kemajuan daerah. Dimana, ASN tidak akan mementingkan prestasi dan bekerja profesional demi mengejar karir yang baik.

Melainkan, berlomba-lomba untuk mencari muka pimpinan untuk meraih jabatan.

“Sekarang ini kita lihat, untuk naik jabatan seseorang bukan bekerja secara profesional, tapi malah mengampu dengan profesional. Kalau begini, tidak akan maju daerah ini,” tukasnya.

Penulis:Ismail