Rumah Sering Dilempari Siswa SMP, Disdik Tanjungpinang Lakukan Mediasi Dengan Zulbahri

Warga setempat bersama Disdik Tanjungpinang dan SMP N 7 serta pihak pihak terkait memantau sekitar perumahan warga. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Warga setempat bersama Disdik Tanjungpinang dan SMP N 7 serta pihak pihak terkait memantau sekitar perumahan warga. (Foto: Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Warga Perumahan Bumi Anggrek Residence Blok E 17, Zulbahri Nazaruddin (72), mengadu ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, karena rumahnya sering dilempari batu oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Tanjungpinang.

Atas tindakan ini, Zulbahri mangaku sangat tertanggung, terutama saat sedang beribadah atau beristirahat.

Rumah Zulbahri memang berada di bawah sekolah SMP Negeri 7 Kota Tanjungpinang di Anggrek Residence Blok Kelurahan Batu Sembilan Tanjungpinang Timur.

Dengan kondisi rumah yang berada dibawah, mengakibatkan sejumlah rumah dikawasan itu menjadi sasaran pelemparan siswa nakal di SMP negeri 7 kota Tanjungpinang itu.

Bahkan kata Zulbahri, kejadian ini telah berlangsung lama. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, frekuensi pelemparan semakin meningkat, hingga menyebabkan dirinya dan beberapa tetangga merasa terganggu.

“Rumah kami sering dilempari siswa Saat saya sedang sholat atau tidur siang, tiba-tiba batu dilemparkan, ini sangat mengganggu,” ujar Zulbahri pada Selasa (27/8/2024).

Zulbahri mengaku telah melaporkan masalah ini ke pihak sekolah, namun belum menemukan solusi yang memadai, sehingga ia memutuskan untuk mengadukan hal ini ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.

Atas Aduan Zulbahri ini, Dinas Pendidikan kota Tanjungpinang bersama pihak terkait melakukan mediasi di SMPN 7 Tanjungpinang.

Kepala SMPN 7, Rahmawati, menyatakan, pihak sekolah telah meningkatkan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang oleh siswa.

“Kami juga sudah menindak siswa yang kedapatan melakukan pelemparan, bahkan memanggil orang tua mereka. Namun, dengan jumlah siswa yang mencapai 1.500, kami tidak bisa mengawasi semuanya secara penuh,” ujar Rahmawati.

Atas hal itu, Pihak sekolah mengatakan, akan memindahkan ruangan guru piket ke sisi perumahan, hingga dapat lebih dekat mengawasi siswa dan siswi di sekolah itu.

Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang mengatakan, akan berencana membangun pagar tinggi di sekitar sekolah pada tahun anggaran 2025.

Atas mediasi itu, Zulbahri berharap akan dapat membawa solusi jangka panjang sehingga ia dan tetangga lainnya tidak lagi terganggu oleh kejadian tersebut.