Tersangka Maling Aki Menangis di Sel Karena Gagal Menikah

img 20191014 wa00228353672721499005937
Tersangka Imron dan Agustinus Diamankan Polsek Bintan Utara karena Mencuri sejumlah Aki Mobil.(Presmed)

PRESMEDIA.ID,Bintan- Imran Saputra tersangka pencurian Aki truck menangis di sel tahanan Polsek Bintan Utara (Binut). Kendati mengaku menyesal, namun akibat perbutanya yang mencuri aki bersama rekanya Agustinus Siregar (27) terpaksa membuatnya batal menikah dengan calon isterinya.

Dijengkuk calon istrinya di Sel Tahanan Polsek bintan Utara, Imran meminta maaf kepada wanita pujaannya, dengan meneteskam air mata Ia mengaku menyesal atas perbutanya yang mencurian Aki, membuat rencana pernikahannya menjadi gagal.

�Dia (calon istri-red) sudah liat saya tadi. Sebenarnya kami akan menikah bulan 12 nanti, Tapi semua gagal karena saya,”kata Imran sembari mengusap air matanya, Senin (14/10/2019).

Imran mengaku, untuk menikahi gadis pujaannya itu dia membutuhkan biaya. Sedangkan dirinya yang hanya bekerja serabutan sebagai buruh, belum memiliki cukup uang. Bahkan hasil yang diterimanya sebagai buruh bangunan tak mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sehingga dia terpaksa nekat mengikuti jejak rekannya mencuri aki. “Menyesal itu pasti, tapi mau gimana lagi,”sebutnya.

Sementara itu, Agustinus Siregar yang menjadi pelaku utama dalam pencurian Aki itu, mengakui jika dalam pencurian aki yang meraka lakukan bukan karena ajakanya, melainkan kemauan Imran sendiri. “Kami berdua ketangkap saat mau jual aki curian itu,”ujarnya.

Agus menceritakan, bahwa hubungannya dengan Imran adalah teman lama. Tanpa sengaja mereka bertemu dan akhirnya sering berbincang bersama. Dalam beberapa kali perbincangan, Imran selalu mengeluhkan masalah ekonomi. Bahkan sesekali Imran membahas masalah pernikahanya.

“Imran mengaku sama saya butuh biaya untuk nikah. Lalu saya sampaikan sejujurnya kalau saya cari duit dari nyuri aki. Ketika itu juga Imran mengaku mau ikut nyuri,”jelasnya.

Aksi pencurian aki diakui Agus, telah ditekuninya sejak Maret 2019 lalu. Sasarannya adalah aki alat berat seperti truk, Loader dan excavator. Lalu barang curian itu dijualnya ke tempat pengepul barang rongsokan.

Duit yang diterimanya dari menjual aki bukan untuk berfoya-foya. Tapi untuk memenuhi kebutuhan makanan dia beraama anaknya yang baru berusia 3 tahun.

“Saya sanga menyesal, gara-gara pencurian ini, saya harus berpisah dengan anak. Semoga anak laki-lakiku di besarkan dengan baik,� katanya dengan nada lirih.

Penulis: Harsura Bintan