Wako Tanjungpinang dan 3 Pasien Covid-19 di RSUP-RAT Dirawat Intensif Sisanya Mulai Sehat�

Kepala dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjejep Yudiana dan Plt.Direktur RSUP Raha Ahmad Thabib Tanjungpinang
Juru Bicara Covid-19 Kepri Tjejep Yudiana dan Plt.Diketur RSUP-RAT Tanjungpinang dr. Elfiani Sandri.

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Dari 22 orang pasien kasus positif corona virus yang dirawat di RSUP Raja Ahmad Thabib (RAT) Tanjungpinang, saat ini 4 pasien dirawat intensif karena memiliki gejala dan penyakit lain.

Sementara 10 kasus pasien lainya, kondisinya mulai membaik dan ditempatkan di Rumah Singgah RSUP menjalani terapi dibawah� pengawasan dan evaluasi tim dokter dan perawat yang menangani.

Juru bicara satuan gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kepri, Tjejep Yudiana membenarkan, jika saat ini sejumlah pasien yang dinyatakan positif corona virus di RSUP Kepri itu sudah mulai sehat dan tidak memiliki gejala penyakit lain.

Hanya, karena karakter penyakit covid-19 ini memang berbeda dari penyakit lain, hingga walaupun tidak menunjukan gejala lagi, tetapi kalau masih positif, harus tetap diisolasi,”ujar Tjejep belum lama ini pada PRESMEDIA.ID.

Sebagian pasien yang tidak memiliki gejala lanjut Tjejep, ditempatkan di rumah� singgah RSUP dengan pemantauan dan pengawasan dokter. Contohnya, seperti kondisi pak Nj, saat ini sudah mulai sehat dan bugar serta bisa jalan diruang Isolasi.

Karena sebut dia, sepanjang hasil uji lab PCR nya masih menyatakan positif, tentu upaya perawatan dan Issolasi/karantina akan terus dilakukan walaupun pasien sudah tidak memiliki gejala lagi.

Sementara untuk pasien yang memiliki gejala, batuk, demam dan penyakit penyertaan lainya, dilakukan perawaran diruang isolasi rawat inap yang disediakan.

“Hingga saat ini pasien covid-19 yang mengunakan ventilator dan dirawat intensip di RSUP-RAT, hanya tinggal pak Wali kota Syahrul dan 3 pasien lainya. Sementara pasien lain bisa duduk, tidur di ruang perawatan Issolasi,”sebutnya.

Plt.Direktur RSUP-RAT Tanjungpinang dr Elfiani Sandri juga mengatakan, dalam penanganan pasien covid di RS, dokter memberikan terapi menurut standar yang dibuat oleh Perhimpunan Dokter Paru Indoneaia (PDPI) yang juga mengacu ke Standard WHO.

Penanganan pasien covid lanjut dia, adalah dengan memberikan pengobatan sesuai acuan, yaitu mengobati penyakit yang menyertai (Komorbid) untuk pasien sesuai dengan komorbid-nya yang ditentukan oleh ahli gizi Rumah Sakit.

“Obat tocilizumab juga dicoba digunakan, untuk kasus tertentu yang berat. Obat ini dipesan dari Jakarta, serta obat-obatan lainnya yang kami datangkan dari Singapore,”ujarnya.

Sejumlah obat-obatan yang diberi dan tersedia di rumah sakit untuk pasien kasus Covid-19 adalah oseltamivir tablet dan azitromisin tablet. Tapi obat-obatan lain yang harus diberikan harus dibeli dan diadakan oleh Rumah Sakit terutama bagi pasien kasus kasus yang sedang berat.

Penulis:Redaksi