Wen Cuan Adukan Developer Citra Hill ke Polisi

*Atas Dugaan Penyerobotan Lahan

Warga jalan Garuda pemilik lahan saat menunjukan perumahan Citra Hill yang ada di atas lahan milik warga dan menunjukan parit yang dibuat Citra Hill

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Developer Perumahan Citra Hill, Toni diadukan Wen Cuan ke Polres Tanjungpinang, terkait dugaan penyerobotan lahan milik warga di jalan Garuda Kelurahan Batu 9, Kecamatan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang.

“Sudah diadukan penyerobotan lahan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanjungpinang,” kata Wen Cuan, salah satu warga pemilik lahan di jalan Garuda, Kamis(6/5/2021).

Wen menyampaikan, dugaan penyerobotan lahan yang diadukan terkait dengan sejumlah modus sebagaimana pasal 385 KUHP Tentang Penyerobotan lahan.

Ia mengatakan, penyerobotan lahan itu banyak caranya, seperti pemasangan patok, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) developer perumahan itu yang tidak pernah ditandatangani sempadan.

“Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) juga tidak pernah dilibatkan,” ungkap Wen.

Wen menyampaikan ironisnya hal itu ditambah lagi dengan galian parit di lahannya. Itu sudah penyerobotan lahan.

“Dia menggunakan lahan saya untuk membuat parit, itu juga sudah penyerobotan. Dengar-dengar pemilik perumahan ini juga Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kepri juga,” paparnya.

Ditempat berbeda, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Rio Reza Parindra membenarkan telah menerima aduan laporan penyerobotan lahan di jalan Garuda Kota Tanjungpinang.

“Ia benar saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh anggota,” singkat Rio saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Warga jalan Garuda Tanjungpinang, mengeluhkan luberan lumpur tanah merah, yang hanyut dan menggenangi rumah warga dari pemotongan bukit (cut and fill) pembangunan perumahan Citra Hill.

Salah satu warga, Sri Rezeki (40), mengatakan sejak pemotongan bukit dan Cut and fill yang dilakukan developer perumahan Citra Hill tersebut rumah dan usaha milik keluarganya dipenuhi lumpur saat hujan.

Hal itu disebabkan, posisi pembangunan perumahan atau pemotongan bukit (Cut and Fill) yang dilakukan Developer berada diatas lahan miliknya yang mengakibatkan sejumlah lumpur hanyut ke teras rumahnya saat datang hujan.

Penulis:Roland
Editor :Redaksi