Demo Dana BLT, Tuntutan AMM Anambas Bergearak Akhirnya Diterima Wakil Bupati

Mahasiswa Anambas saat melakukan aksi protes dan demo di Mes Pemda Anambas di Tanjungpinang.
Mahasiswa Anambas saat melakukan aksi protes dan demo di Mes Pemda Anambas di Tanjungpinang.

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Pemerintah Kabupaten Anambas akhirnya menerima tuntutan Aksi Mahasiswa dan Masyarakat Anambas Bergerak (AMMA-bergerak) yang menuntut pencairan dana Bantuan Lansung Tunai (BLT) ke Pemerintah, di depan Mes Pemda Jalan Siantan nomor 77 Sungai Jang Kota Tanjungpinang, Rabu (3/5/2020).

Tuntutan itu di terima langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Anambas Zulhendra melalui sambungan telepon yang didengar oleh seluruh pengunjuk rasa.

Kepada Masyarakat dan mahasiswa, Wakil Bupati Anambas Zulhendri mengataka, hasil rapat terakhir dengan perwakilan mahasiswa yang ada di Kepulauan Anambas, membuka pintu untuk berdialog secara teleconfren dengan Pemerintah.

“Tetapi kami menunggu tidak ada juga, oleh karena itu bapak Bupati memerintahkan saya untuk berdialog secara teleconfren, mari kita berbincang apa yang menjadi persoalan dan tuntutan adek-adek,”kata Zulhendra

Zulhendra menyebutkan� apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan warga di Tanjungpinang, akan di respon, melalui dialog dengan pemerintah, hinga tidak perlu melakukan aksi demo.

Koordinator Demo Khaidir mengatakan AMMA-bergerak, menuntut pemerintah kabupaten Anambas untuk merealisasikan dan menyalurkan bantuan langsung tunai Rp.450 per Kepala Keluarga masyarakat Anambas, sebagai mana hasil keputusan rapat yang telah disepakati, untuk mahasiswa dan masyarakat yang berbeda diluar Anambas.

“Kedua, Mendesak Pemkab Anambas untuk mengambil langkah nyata terkait usaha pemulangan mahasiswa dan masyarakat Anambas yang terdampak, tertahan dan ingin pulang ke Anambas,”ujarnya.

Ke tiga, meminta Pemerintah mengklarifikasi pernyataan staf ahli Bupati Anambas, Syahrizan terkait tudingan aksi mahasiswa ditumpangi oleh kelompok politik tertentu.

Ke empat, Mahasiswa juga mendesak APDESI Anambas untuk segera mengeluarkan pernyataan terkait kedatangan 10 pekerja SP II di Anambas.

“Jika tuntutan kami ini tidak ada tanggapan, Mahasiswa akan menduduki Mes Pemda ini. Maka dari itu AMMA bergerak meminta selama 3 kali 24 jam untuk menindaklanjuti tuntutan ini,”ujarnya.

Sementara itu, Galih Soeriswanto, selaku Pengurus dan Penghubung sekretariat kantor kabupaten Anambas di Tanjungpinang mengatakan, atas perintah wakil bupati,� menandatangani dan menerima surat tuntutan pendemo diatas kertas bermaterai.

“Atas nama Wakil Bupati Anambas saya terima tuntutan ini,”pungkasnya.

Penulis:Roland�