
PRESMEDIA.ID,Bintan- Warga Kelurahaan Tanjung Permai kecamatan Seri Kuala Lobam meminta Pemerintah yang melaksanakan pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) memperharikan dampak lingkungan dari pelaksanaan pembangunan.
Demikian juga mengenai masalah keamanan dan gantian rugi lahan, rumah warga yang terdampak atau tergusur akibat pembangunan jembatan.
Hal itu dikatakan warga dalam pertemuan diskusi tim pra konsultan Amdal dengan warga dan pihak kecamatan Seri Kuala Lobam Bintan. Dalam pertemuan itu, tim Konsultan juga mengatakan, berdasarkan DED-nya, tapak Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang awalnya direncanakan di Tanjungtalok Desa Teluksasah atau Kawasan Industri Lobam, telah digeser ke arah Kelurahan Tanjungpermai Kecamatan Seri Kuala Lobam.
Perubahan rencana pembangunan jembatan tersebut, terungkap dalam diskusi antara tim konsultan dengan pihak kecamatan dan kelurahan terkait.
Camat Seri Kuala Lobam, Anton Hatta Wijaya, mengatakan pertemuan pertama pembahasan pra dokumen andal antara warga, pemerintah daerah dan konsultan telah dilakukan Kamis (10/12/2020) di Kelurahan Tanjungpermai.
Dalam pertemuan, warga meminta pemerintah memberikan solusi kepada warga terdampak terutama untuk aktivitas nelayan ketika dilakukan pembangunan tiang pancang.
“Jadi telah direncanakan titik darat Jembatan Babin itu, nantinya di Kelurahan Tanjungpermai, maka dari masyarakat meminta pemerintah dapat memperhatikan dampak khususnya terhadap nelayan”ujar Anton pada media ini.
Poin kedua lanjutnyam, yaitu terkait permasalahan keamanan. Warga juga meminta pemeirntah dapat menjamin masalah keamanan dari aksi atau tindak kejahatan dari wilayah Batam ke Bintan ketika Pembangunan jembatan dilaksanakan sampai digunakan.
“Untuk poin ketiga, warga juga meminta penggantian rumah atau lahan warga yang terdampak atau tergusur akibat pembangunan. Kemudian ruas jalan dari dan menuju Jembatan Babin juga harus diperhatikan,”sebutnya.
Saat ini lanjut Anton, pihak kecamatan dan kelurahan masih melakukan inventarisasi soal lahan atau rumah yang terdampak.
Dengan harapan, pertemuan lanjutan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dapat dilakukan. Bahkan dalam rapat berikutnya, masyarakat nantinya juga akan dilibatkan dalam mencari solusi antara pembangunan dan kepentingan warga.
“Memang dalam setiap pembangunan pasti ada pro dan kontra, Namun kami akan tetap berusaha, agar masyarakat juga terayomi dan pembangunan ini bisa dilaksanakan,”ucapnya.
Penulis:Hasura