Jokowi Ingatkan Basarnas Soal Potensi Bencana Dunia Meningkat 5 Kali Lipat

Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Basarnas dan Rapat Koordinasi FKP3 Tahun 2023 di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Foto: Humas Setkab)
Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Basarnas dan Rapat Koordinasi FKP3 Tahun 2023 di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Foto: Humas Setkab)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan adanya potensi bencana di dunia meningkat lima kali lipat dalam lima puluh tahun terakhir.

Jokowi mengungkapkan hal itu saat membuka Rapat Kerja Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Tahun 2023 di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023) pagi.

“Menurut data yang saya miliki, potensi bencana di dunia ini cenderung semakin tinggi, frekuensinya lima kali lipat naik selama lima puluh tahun terakhir, lima kali lipat. Hati-hati,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id.

Menurut Jokowi, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis sebesar 81 persen dalam 12 tahun terakhir.

“Hati-hati, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis, yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya 2010 1.945, kemudian 2022 kemarin 3.542. Kenaikannya, sekali lagi, dalam 12 tahun ini 81 persen,” ujarnya.

Indonesia pernah mengalami kecelakaan besar, di antaranya Air Asia di 2014 yang jatuh di perairan Belitung. Kemudian Lion Air JT-610 di perairan Karawang di 2018, Kapal Motor Sinar Bangun di Toba di 2018 dan Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu di 2021 lalu.

Namun demikian, Jokowi memuji kecepatan respons Basarnas dalam menangani bencana-bencana besar yang terjadi di Tanah Air.

“Pengalaman-pengalaman yang ada, semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat,” ungkapnya.

Menurut Jokowi, Basarnas memiliki peran penting karena harapan korban dan keluarga korban bencana bertumpu kepada tim SAR.

“Kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR,” tambahnya.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan penggunaan teknologi untuk mempercepat pencarian dan pertolongan ini sangat penting. Beberapa teknologi yang menurutnya dibutuhkan, antara lain drone rescue, snake robot, robot diver, hingga jet suit untuk operasi di ketinggian.

“Hal-hal seperti ini yang Basarnas harus segera memiliki, saya enggak tahu anggarannya ada atau enggak ada. Kalau enggak ada, tentunya segera diajukan. Nanti Pak Menko PMK tolong dicatat, Pak Sekretaris Kabinet, Pak Seskab nanti dibantu Basarnas untuk memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan,” ujarnya.

Namun demikian, Jokowi juga menyampaikan selain penggunaan teknologi, hal yang sangat penting dalam proses pertolongan dan pencarian adalah keterlibatan masyarakat terutama di daerah rawan bencana.

Ia pun mendorong Basarnas untuk melibatkan masyarakat melalui edukasi tentang pertolongan awal yang bisa dilakukan saat terjadi bencana.

“Mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan-pertolongan awal. Ini penting sekali. Mulai dilakukan mengintervensi, mengedukasi masyarakat agar ngerti apa yang harus dilakukan pada saat-saat kejadian awal,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini pula, Presiden menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-51 kepada keluarga besar Basarnas.

Terima kasih atas dedikasinya dalam setiap operasi pencarian dan pertolongan,” ujarnya.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur