Air Sumur Milik Warga Gang Nila Jalan Soekarno Hatta Tanjungpinang Berubah Jadi Minyak Bensin

Ketua RT bersama pemilik sumur saat melihatkan sumur yang tercemar bensin. (Foto: Roland/ Presmedia.id)
Ketua RT bersama pemilik sumur saat melihatkan sumur yang tercemar bensin. (Foto: Roland/ Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Sejumlah sumur warga di gang Nila Jalan Soekarno Hatta Tanjungpinang berubah menjadi minyak Bensin. Selain beraroma BBM besi, Air sumur juga tidak dapat digunakan warga untuk mandi dan minum.

Salah seorang warga Gang Nila I RT 03 RW 14, Mina mengatakan, air sumurnya itu diketahui berbau bensin sudah dalam satu bulan terakhir.

Bahkan, ketika air didalam sumur yang berbau BBM Bensin itu diambil dan disulut dengan api, juga terbakar.

Kejadian ini kata Mina, sebenarnya bukan yang pertama, tapi pada tahun 2018 lalu air sumurnya itu juga pernah berbau minyak.

Dan atas kejadian ini, pihaknya merasa khawatir, atas air sumurnya yang tidak sehat dan bahkan memicu kebakaran.

“Kita sudah tidak ada air. Air ini kami buat mandi, sementara untuk masak terpaksa kami beli tiap hari karena air ini tidak bisa diminum,” katanya.

Mina juga menyebutkan untuk memastikan air sumur yang tercemar bensin, Anaknya sudah pernah mencoba membakar air dari dalam sumur itu dengan api.

“Dan ternyata saat dibakar memang hidup. Selain itu, anak saya juga pernah mengetes sebagai BBM motor kecilnya dan ternyata juga bisa. Bahkan tadi kan udah kita coba juga, pas disulut api langsung terbakar. Dan saat kita cium aja, dari jauh baunya sudah terasa. Motor kecil anak saya juga hidup mesinnya menggunakan BBM dari air ini,” paparnya.

Ketua RT 03 kawasan setempat Hendra mengatakan, sudah melaporkan kejadian tersebut kepada dinas lingkungan hidup Kota Tanjungpinang. Dan DLH juga sudah mengambil sampel, namun mengenai apa hasilnya sampai saat ini belum ada informasi dari DLH.

“Untuk sumur yang kami duga tercemar di kawasan ini ada 7 rumah serta satu sumur umum yang tercemar. Tapi yang paling parah memang sumur rumah ini. Kita juga tak tahu minyak itu dari mana,” tambahnya.

Kejadian serupa kata Hendra, juga pernah ditemukan dan SPBU setempat sudah mengecek lokasi tersebut. Alasan SPBU tidak ada kebocoran.

“Jadi kita tak tahu lah minyak ini dari mana. Kita masih menunggu hasil dari DLH,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang Riono membenarkan sudah diterima laporan masyarakat terkait air sumur yang diduga tercemar minyak tersebut.

“Saat ini kita sampel sudah diambil untuk dicek dengan alat yang ada di DLH Tanjungpinang,” ucapnya.

Dari keterangan warga lanjut Riono, hal ini juga sudah pernah dilaporkan ke DLH Kota Tanjungpinang pada 5 tahun lalu atau 2018 lalu. Namun mengenai hasil, Riono menyebut, hingga saat ini belum mengetahui.

“Makanya saya juga minta kepada yang membidangi untuk mencari arsip tahun 2018 guna mengetahui apa hasil analisisnya ,” kata Riono.

Terkait dengan hal ini, Riono juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak SPBU. Namun oleh SPBU membantah adanya kebocoran.

“Pihak SPBU menyebut tidak ada masalah dan hasil uji dan semua tidak ada sumber dari sana,” terangnya.

Riono juga menjelaskan, bahwa hasil sampel yang baru diambil di 2023 masih diperiksa sesuai alat yang ada di DLH Kota Tanjungpinang, kendati diakui hasilnya juga akan jauh dari mumpuni.

“Memang kalau mau betul-betul diperiksa ada 43 parameter kalau mau lengkap. Namun, anggaran kita tidak cukup,” ungkapnya.

DLH Tanjungpinang lanjut Riomo, akan mengundang sejumlah pihak terkait untuk membahas masalah tersebut.

“Bisa saja nanti kita minta yang diduga sumbernya itu untuk membiayainya bisa saja,” ungkapnya.

Pihak SPBU Minta Warga Periksa Sekeliling Penimbun BBM

Sementara itu pihak SPBU tidak jauh dari pemukiman warga, membantah sumur warga tersebut tercemar dari tangki penampungan.

Sebab kata pihak SPBU, hal itu menyangkut nama baik perusahaan dan sebagainya.

Kepada warga pihak SPBU juga meminta, agar memeriksa bangunan dan gudang sekeliling rumahnya, untuk memastikan apakah ada gudang penimbunan BBM di sebelahnya.

“Saya suruh cek gudangnya manalah tahu ada kegiatan menimbun bisnis minyak. Ternyata bensinnya bocor di rumah. Tapi kita tidak ingin langsung menuduh. Apalagi sumbernya dari SPBU, karena belum ada bukti yang cukup,” tutup management SPBU yang enggan menyebut namanya ini.

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur