Empat Tahun Misterius, Keluarga Minta Polisi Ungkap Pelaku Pembunuh Almarhumah Tiwi

Korban Pembunuhan Yuliana Pratiwi alias Tiwi saat masih hidup dan ketiga anaknya. f istimewa
Almarhumah Yuliana Pratiwi alias Tiwi saat masih hidup dan ketiga anaknya. (Foto: istimewa)

PRESMEDIA.ID, Bintan- Masih ingat kasus penemuan jasad Yuliana Pratiwi alias Tiwi, yang jasadnya ditemukan di septiktank belakang RM Pondok Ciung Jalan Seidatok, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim) 2017 atau empat tahun silam?

Hingga kini, siapa dalang pelaku serta motif pembunuhan janda anak tiga yang menggegerkan Pulau Bintanitu masih misteri. Pasalnya, pihak kepolisian hingga saat ini belum juga berhasil mengungkap tabir gelap di balik kematian wanita asal Kijang itu.

Kakak Almarhumah, Fenty Herawaty meminta pihak kepolisian dalam hal ini Polres Bintan untuk mengungkap kematian adiknya. Karena sejak jasadnya ditemukan pada 6 Januari 2017 lalu, hingga 6 Januari 2021 ini, belum ada kejelasan dari kematian adiknya tersebut.

“Pada 4 Desember 2016 lalu, adikku dikabarkan hilang. Lalu 6 Januari 2017 ditemukan jasatnya di lobang Septiktank, Tetapi sampai saat ini 6 Januari 2021 siapa pelaku pembunuhanya belum juga terungkap,” kenang Fenty, pada wartawan Rabu (6/1/2021).

Hari ini ulangnya, genap sudah tahun ke empat, Kematian Yuliana Pratiwi alias Tiwi adenykanya itu, dan sudah empat tahun juga, tiga putra dan putrinya almarhuma ditinggalkan dengan status yatim-piatu.

Fenty juga mengaku, tidak mengetahui mengapa kasus adiknya mengambang dan tidak ada tindak lanjut proses penyelidikan dan penyidikan yag dilakukan pihak yang berwajib atas kematian tragis adik kandungnya itu.

“Kami sekeluarga sangat-sangat kehilangan. Semoga kamu tenang di alam sana dek. Doa terbaik kami panjatkan pada Yang Kuasa, Semoga husnul khatimah, amin,” ujar Fenty lirih.

Pihak leluarga lanjutnya, sangat berharap dan tidak pernah berhenti berharap sampai detik ini. Agar kasus kematian adiknya itu bisa secepatnya diselesaikan pihak Kepolisian hingga Dia dan keluarganya tenang serta mengetahui kejadiaan sebenarnya.

“Sudah dua tahun ini gak ada pihak kepolisian yang menghubungi saya lagi. Semoga tahun ini ada titik terang terhadap kasus kematian adik saya ini,”harapnya.

Dua anak almarhumah kisah Fenty saat ini diasuh oleh neneknya, sementara anak kedua almarhum diasuhnya sendiri.

“Untuk anak pertama almarhumah saat ini duduk di bangku sekolah SLB. Sedangkan anak kedua sekolah di Pesantren, dan anak ketiga belum sekolah, karena saya tidak punya biaya,”ujarnya.

Minta Bantuan dan Perhatian Pemerintah 

Selain berharap kasus kematian adiknya terungkap, Fenty juga meminta perhatian pemerintah daerah (Pemda) untuk membantu ketiga putra dan putri almarhumah. Karena tiga anak yatim piatu itu, saat ini hanya mendapatkan bantuan dari Basnas sebesar Rp 200 ribu/bulan.

“Kemarin anak kedua almarhumah saya biayakan untuk sunat. Kini suami saya gak kerja lagi jadi hidup kami pas-pasan hingga si bungsu itu belum bisa kami sekolahkan,” ujarnya dengan setengah menghela nafas.

Fenty berharap, pemerintah khususnya labupaten Bintan sudi membantu untuk meringankan biaya kehidupan ketiga anak almarhumah tersebut.

Penulis :Hasura