PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri Isdianto meminta, seluruh sekolah tingkat SMA/SMK Negeri di Kepri menerima semua siswa baru yang tinggal di daerah zonasi masing-masing sekolah.
Hal itu dikatakan, setelah banyak menerima keluhan dari para orang tua, yang anaknya tidak tertampung dan lolos dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 di sekolah terdekat dari alamat rumahnya.
Padahal, kata Isdianto, jika merunut pada jarak kediamannya, sekolah tersebut masih masuk dalam zonasi dan rumahnya berdekatan dengan sekolah yang dituju.
“Oleh karena itu, saya minta agar pihak sekolah SMA dan SMK Negeri menerima semua anak-anak sesuai dengan zonasinya masing-masing,”tegasnya, Senin (12/7/2020).
Ia mengatakan, sesuai dengan aturan PPDB, seharusnya pihak sekolah bisa menerima anak yang masuk sekolah sesuai dengan zonasi atau alamat rumah dekat dengan di wilayah sekolah, sebagai mana persentase penerimaan siswa baru dari jalur Zonasi ditetapakan 50 persen.
Kemudian jalur afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen serta perpindahan orang tua dengan persentase 5 persen
“Artinya kuota penerimaan anak dengan sistem zonasi ini harusnya lebih besar. Jadi bila rumah anak ini dekat dengan sekolah, kenapa harus ditolak dan tidak masuk,”tuturnya.
Ditempat terpisah kepala dinas Pendidikan Provinsi Kepri, M.Dali juga mengakui hingga saat ini ada sebanyak 6.400 lebih jumlah siswa SMA/SMK sederajat di Kepri yang tidak tertampung di sekolah Negeri pada PPBD 2020.
Untuk Batam sendiri kata Dali, berdasarkan data pengumuman PPDB terakhir, ada sebanyak 4.324 jumlah siswa yang tidak tertampung di SMA dan SMK Negeri. Jumlah itu terdiri dari 529 siswa yang tidak tertampung di SMAN 1 Batam, Kemudian 465 siswa di SMAN 3 Batam, 673 siswa di SMAN 5 Batam dan 279 siswa di SMAN 8 ditambah sejumlah sekolah lainya di Batam.
“Khusus Batam, untuk SMK jika merata semuanya tertampung, Tapi yang berat ada SMA,”sebutnya Senin (13/7/2020).
Atas dasar itu lanjut M.Dali, sebagai mana yang dikatakan Plt.Gubernur Pemerintah akan melakukan penambahan Volume jumlah siswa didik perkelas, dari sebelumnya 36 siswa per kelas, menjadi 40 siswa. Selain itu juga akan dilakukan penambahan ruang belajar (Rumbel) baru pada sekolah yang siswa di zonasi sekolah tersebut belum tertampung.
“Untuk penabahan ruang belajar, nanti bisa dilakukan dari 7 ruang kelas sebeluimnya, ditambah mnenjadi 8 atau 9 hingga batas maksimal 12 kelas,”ujarnya.
Jika nanti sejumlah siswa SMA/SMK tersebut juga tidak tertampung melalui penambahan siswa dalam satu kelas serta penambahan ruang belajar lanjut Dia, maka dinas pendidikan akan mengarahkan siwsa dan orang tua ke sekolah swasta.
“Hanya memang permasalahanya adalah mengeni adana hingga orang tua tidak bisa dipaksa untuk memasukan anaknya ke sekolah Swasta. Dan karena masalah kualitas, sekolah swasta saat ini juga sudah bagus,”jelasanya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau agar sekolah swasta dapat mengajak siswa dan orang tua murid mau masuk dan bersekolah di sekolah Yayasan dan swasta lainya.
Penulis:Ismail/RedaksiÂ
Komentar