Jokowi Dijadwalkan Pimpin 7 Pertemuan di KTT ke-42 ASEAN Labuan Bajo

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/4/2023). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/4/2023). (Foto: Setkab)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin tujuh dari delapan pertemuan yang digelar pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 10-11 Mei mendatang.

“Jadi total ada 8 pertemuan, 7 pertemuan di antaranya itu akan dipimpin oleh Bapak Presiden,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai menghadiri rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

“Yarena yang BIMP-EAGA itu akan dipimpin oleh PM (Perdana Menteri) Malaysia, karena rotasinya memang keketuaan BIMP-EAGA sedang ada di Malaysia,” sambungnya.

Dalam rapat tersebut, Jokowi mengecek semuanya secara detail, termasuk urusan yang terkait dengan masalah pengamanan, infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya yang intinya semuanya on the right track.

Retno menyebutkan, pertemuan yang akan dipimpin Presiden Jokowi tersebut yaitu sesi plenary dan retreat, pertemuan IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), pertemuan BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East ASEAN Growth Area).

“Serta serangkaian pertemuan dengan parlemen, pebisnis, pemuda, dan high level task force yang bertugas menyiapkan visi jangka panjang ASEAN,” ungkapnya.

Terkait lokasi untuk KTT ke-42, Retno menyampaikan bahwa pemilihan Labuan Bajo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan destinasi ini secara global.

“Jadi Indonesia ada banyak (destinasi), nah kita lakukan this time di Labuan Bajo,” ujarnya.

ASEAN Matters: Epicentrum of Growth

Mengenai substansi KTT ke-42 ASEAN, Retno menegaskan bahwa keketuaan Indonesia tahun 2023 mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN, sejalan dengan tema yang diusung yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Untuk yang 42 ini konsentrasinya di “ASEAN Matters” dan “Epicentrum of Growth”. Di “ASEAN Matters” itu dokumennya terkait bagaimana upaya ASEAN untuk meningkatkan, memperkuat diri, sehingga mampu menghadapi tantangan ke depan. “Epicentrum of Growth” terkait dengan resiliensi ekonomi ASEAN.

Keketuaan Indonesia di ASEAN mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, peningkatan ketahanan energi di antaranya adalah pengembangan ekosistem untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.

Retno menyampaikan, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN saat ini tengah dibahas pada pertemuan tingkat senior official meeting (SOM), yang selanjutnya akan dibahas pada tingkat pertemuan menteri.

Selain mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan ke depan, maka ada visi post 2025. Keketuaan Indonesia juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk kerja sama proyek yang sifatnya konkret, seperti di bidang kesehatan, di bidang ekonomi bersih dengan EV battery, kesehatan dengan one health initiative, kemudian penggunaan local currency.

“Masih ada banyak lagi yang intinya adalah membumikan kerja sama ASEAN sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur