Kapal Pembawa 60 TKI Ilegal Tenggelam di Perairan Malaysia, 10 WNI Dikabarkan Tewas

Kondisi pencarian dan penyelamatan serta WNI yang ditemukan terdampar dan meninggal dunia. Foto Pengarah Maritim Johor.
Kondisi pencarian dan penyelamatan serta WNI yang ditemukan terdampar dan meninggal dunia. (Foto: Dok-Pengarah Maritim Johor).

PRESMEDIA.ID,  Malaysia – Sebuah Kapal berbahan fiber yang mengangkut 60 Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal, dikabarkan tenggelam di Perairan Tanjung Balau kota Tinggi Johor Bahru Malaysia, sekitar pukul 04.30 Wib, Rabu (15/12/2021) kemarin.

Akibat kejadian ini, sebanyak 10 orang Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan tewas, 21 orang selamat dan 29 orang lainya masih belum ditemukan.

Pengarah Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor, Laksamana Pertama Maritim Nurul Hizam Zakaria, mengatakan kecelakaan laut tersebut diketahui berdasarkan laporan dari Maritim Rescue Sub Center (MRSC) Johor Bahru.

“Boat (kapal) yang membawa 60 orang Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) asal Indonesia itu dilaporkan tenggelam akibat diterpa cuaca buruk. Kejadiannya di Perairan Tanjung Balau dekat Kota Tinggi,” ujarnya dalam rilis yang dibuat Pengarah Maritim Johor.

Namun demikian, dalam rilisnya, Pengarah Maritim Johor tidak membeberkan kronologis informasi rute keberangkatan dan tujuan kapal pembawa 60 TKI Ilegal yang tenggelam di Perairan Malaysia ini.

Ia menjelaskan, kapal berbahan fiber itu, terbalik dan tenggelam akibat hantaman badai kawasan perairan Tanjung Balau. Dari total 60 penumpang tersebut, sebanyak 21 orang ditemukan dalam kondisi selamat yang terdiri dari 19 orang pria dan 2 orang wanita.

Kemudian 10 orang lagi ditemukan terdampar di pantai dengan kondisi sudah meninggal dunia. Mereka terdiri dari 4 orang wanita dan 6 orang Pria. Sementara 29 orang lainya belum diketahui sosoknya itu masih dinyatakan hilang atau belum ditemukan.

“Ke 10 orang yang meninggal dunia ditemukan oleh pasukan Tentara Darat Malaysia (TDM). Mereka ditemukan dalam posisi sudah terdampar di pantai,” katanya.

Pencarian dan penyelamatan (SAR) terus dilaksanakan hingga saat ini. Dalam aksi ini dikerahkan berbagai alat. Mulai dari pesawat, kapal, dan boat karet untuk menyisir perairan.

“Puluhan anggota TDM juga ikut dikerahkan dalam operasi SAR ini,” ucapnya.

Basarnas Tanjungpinang Tidak Dapat Informasi

Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Tanjungpinang yang dikonfrimasi dengan kejadiaan laka laut TKI warga negara Indonesia di Malaysia ini, mengaku belum mendapatkan infromasi tersebut.

Demikian juga permintaan bantuan dari Maritim Rescue Sub Center (MRSC) Johor Bahru ke Basarnas Indoensia, juga dikatakan tidak ada.         

Penulis :Hasura
Editor   :Redaksi

Komentar