
PRESMEDIA.ID,Bintan- Resah dengan keberadaan ratusan nelayan luar yang menangkap ikan menggunakan pukat Mayang di Perairan Bintan. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan, bersama Nelayan Tradisional, ancam datangi dan usir nelayan luar di tengah laut Bintan.
Ketua KNTI Bintan Buyung Adly mengatakan, atas keberadaan ratusan Nelayan Luar pukat Mayang itu, membuat nelayan tradisional kecamatan Bintan Pesisir (Binsir) dan Gunung Kijang (Guki) resah. Karena selain banyak, ratusan nelayan luar yang menangkap ikan di laut Bintan itu menggunakan pukat Mayang.
“Selain mempersempit aktivitas nelayan tempatan, keberadaan nelayan luar yang diduga berasal dari Karimun itu, juga membuat penghasilan nelayan tempatan menjadi berkurang,”ujar Buyung Selasa (9/6/2020).
Kondisi ini kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan ini sangat merugikan nelayan tempatan sebab ruang tangkap mereka sempit bahkan terjepit.
Sejumlah nelayan dan KNTI lanjut Buyung, juga sangat menolak keras keberadaan kapal pukat mayang itu. Sebab dengan aktivitas mereka, membuat hasil tangkapan nelayan di Bintan berkurang.
“Melaut dengan menggunakan kapal pukat mayang memang tidak melanggar aturan. Tetapi jumlahnya sangat banyak bahkan berasal dari luar daerah ini,”ujarnya.
Selain itu sebut Buyung, sejumlah kapal nelayan itu banyak yang berbobot besar, diatas 30 Gross Tone (GT). Pastinya membuat para nelayan di Binsir dan Guki merasa dirugikan karena tidak dapat merasakan keadilan dalam melaut.
“Kalau sudah kayak begini bisa habis matapencarian nelayan tempatan. Karena tempat biasa mereka melaut sudah dipenuhi nelayan luar yang gunakan kapal besar,”jelasnya.
KNTI Bintan lanjut dia, juga telah melaporkan kejadian ini ke Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam.
Dalam waktu dekat, KNTI Bintan dan masyarakat Tempatan Bintan, juga berencana akan mendatangi nelayan luar yang mengoperasikan kapal pukat mayang tersebut ke tengah laut.
“Karena nelayan sudah resah, kami akan ambil ancang-ancang untuk mendatangi kapal pukat mayang itu ditengah laut,”tegasnya.
Penulis:Hasura