
PRESMEDIA.ID,Batam- Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Provinsi Kepri, dari Tahun ke tahun terus meningkat. Jika pada tahun 2017 terdapat 268 korban perempuan dan 248 korban anak, Kekerasan itu kembali meningkat pada 2018 menjadi 294 korban perempuan dan 227 korban anak.
Pada tahun 2019 sendiri, data yang dihimpun Pemerintah, kasus kekerasan anak dan Perempuan di Kepri kembali naik menjadi 312 korban perempuan dan 240 korban anak.
Menanggapi hal itu,Plt.Gubernur Kepri Isdianto mengatakan sangat prihatin dengan kondisi tersebut, dan perlu dilakukan penanganan serius melakukan pencegahan yang dilakukan secara bersama-sama.
Isdianto juga mengingatakan, kekerasan terhadap anak dan Perempuan, juga bisa terjadi disekeliling masyarakat serta orang-orang terdekat. Oleh Karena itu, Pemerintah Provinsi Kepri perlu memberikan pelatihan kepada masyarakat serta perangkat RT/RW dalam pencegahan dan penanganan serta pelaporan kasus kekerasan terhadap anak itu.
Pelatihan ini diharapkan memberikan pemahaman, utamanya, bagaimana mencegah menyelesaikan dan melapor tindakan kekerasan pada anak dan perempuan ke pihak terkait mana kala ada ditemukan,”ujarnya pada Workshop Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Tahun 2020 bertempat di Imperium One Hotel Harbour Bay, Batam,Jum’at (13/4/2020).
Pada kesempatan itu, Isdianto juga mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk menciptakan rasa aman dari tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kepri.
Hal yang sama, juga diakui Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Kepri Misni. Ia menjaskan, secara umum, memang tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan trend yang terjadi terus meningkat.
Namun peningkatan itu, kata dia, hampir terjadi dibanyak daerah, Dan upaya pencehagan juga terus dilakukan pemerintah, Salah satunya dengan menggandeng mitra pihak terkait, guna bersama-sama mencegah tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungan masyarakat.
“Kita terus melakukan penguatan kepada semua pihak terkait, agar kejahatan yang masuk jenis extra ordinary tersebut bisa kita minimalisir. Termasuk pada kegitan ini, kita gelar pelatihan Pencegahan, penanganan dan pelaporan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan dengan menggandeng RT/RW serta masyarakat,”jelasnya.
Penulis:Redaksi