Kisah Nenek Syafura, Berangkat Haji Harus Berlayar 24 Jam dari Pulau Tambelan

Syafura, jemaah haji asal Pulau Tambelan. (Foto: Humas Kemenag)
Syafura, jemaah haji asal Pulau Tambelan. (Foto: Humas Kemenag)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Nenek Syafura yang berangkat Haji diusia 76 tahun harus menempuh perjalanan laut sehari semalam dari Pulau Tambelan ke Pulau Bintan.

Namun, lelah wanita itu terhapuskan saat menjadi salah satu bagian dari jemaah Bintan yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Mekkah.

Tambelan merupakan daerah kepulauan, yang berada di perairan Laut China Selatan. Wilayahnya berdekatan dengan Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kabupaten Natuna, namun Tambelan masuk dalam salah satu kecamatan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sebagai warga yang tinggal di pelosok dan daerah perbatasan, perjalanan nenek ini untuk bertamu ke rumah Allah dimulai dari mengarungi laut menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 48. Perjalanan itu tanpa ditemani keluarga.

“Dari Tambelan perjalanan 24 jam,” kata Syafura, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Minggu (28/5/2023).

“Alhamdulillah banyak yang antar (dari rumah sampai pelabuhan di Tambelan), sendiri cuma sama teman-teman di kapal, sampai Tanjungpinang (Ibukota Kepri) dijemput saudara,” sambungnya.

Keberangkatannya itu untuk mengikuti manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan sebelum ke Embarkasi Batam. Ia merupakan jemaah haji yang berangkat dalam kelompok terbang (Kloter) 3.

Di kamarnya, di Gedung Shafa Asrama Haji Batam sebelum diberangkatkan ke Madinah, Syafura bercerita bahwa dulunya berjualan makanan kue dan bakso, dan mendaftar haji tahun 2012. Saat mendaftar, ia mendapat nomor porsi di tahun 2022.

Namun, daftar tunggu haji itu mundur ke tahun 2020. Impian itu tertunda karena merebaknya pandemi Covid-19 sehingga ibadah haji dihentikan selama 2 tahun. Pada tahun 2022, penyelenggaraan haji kembali di buka, tapi karena ada pembatasan umur, maksimal 65 tahun, ia gagal lagi berangkat.

“Alhamdulillah tahun ini berangkat,” tuturnya mengenang peristiwa itu.

Syafura mengatakan, dirinya mendaftar haji sendirian pada tahun 2012. Saat itu sang suami belum ikut mendaftar karena mendahulukan dirinya. Namun sayang, sebelum dapat menyusul daftar haji, sang suami meninggal dunia di tahun 2013.

Kini, Syafura bersama jemaah haji kloter 3 Embarkasi Batam sudah tiba di Madinah pada Kamis 25 Mei 2023 kemarin.

Ketika ditanya harapannya, Syafura tidak menjawab hal muluk-muluk. Ia hanya ingin diberi Allah kesehatan, kekuatan fisik dan mental selama menjalankan ibadah haji 1444 H/ 2023 M ini.

“Harapan saya diberi kesehatan, kekuatan fisik dan mental supaya saya dapat menjalankan ibadah haji, maklumlah kondisi saya sudah renta begini. Itu saja cukup. Semoga Allah memberkahi, selamat pergi dan kembali ke Tanah Air,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca menahan rasa haru.

Baca Juga :

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur