PRESMEDIA.ID – Komisi Yudisial (KY) resmi memulai proses seleksi 160 peserta calon hakim agung dan 17 peserta calon hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) yang telah dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Proses seleksi ini akan digelar mulai Selasa hingga Rabu, 29–30 April 2025, bertempat di Jakarta.
Seleksi dilakukan sebagai bagian dari upaya rekrutmen hakim agung dan hakim ad hoc HAM yang berintegritas, profesional, dan berkomitmen pada keadilan serta perlindungan hak asasi manusia.
Ketua Komisi Yudisial, Amzulian Rifai, mengatakan, seleksi kualitas ini bertujuan untuk mengukur penguasaan substansi hukum dan kemampuan teknis yudisial para calon.
“Kami percaya, peserta yang lolos seleksi administrasi telah memiliki kompetensi dasar yang kuat untuk menjadi hakim agung,” ujar Amzulian dalam keterangan resminya yang dikutip dari InfoPublik.
Ia juga menyatakan apresiasi karena proses seleksi akhirnya dapat digelar meski sebelumnya sempat tertunda akibat kebijakan efisiensi anggaran sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025.
Anggota sekaligus Juru Bicara KY, Mukti Fajar Nur Dewata, mengatakan, proses seleksi dilakukan secara transparan, akuntabel, dan objektif.
Hari pertama akan diisi dengan pembuatan karya tulis dan tes objektif, sementara hari kedua akan melibatkan simulasi penyelesaian kasus hukum, serta penilaian terhadap pemahaman Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
Penilaian atas karya profesi calon hakim juga menjadi komponen penting dalam seleksi ini, guna memastikan calon benar-benar layak secara integritas dan kompetensi.
KY Cari 17 Hakim Agung dan 3 Hakim ad hoc HAM untuk MA
Seleksi ini dilakukan dalam rangka memenuhi permintaan dari Mahkamah Agung (MA) untuk mengisi 17 posisi hakim agung dan 3 hakim ad hoc HAM dari berbagai kamar, yakni kamar pidana, perdata, agama, militer, dan pajak.
Dengan proses seleksi yang ketat, KY berharap mampu menghasilkan hakim agung dan hakim ad hoc HAM yang independen, berwawasan hukum luas, serta menjunjung tinggi keadilan dan hak asasi manusia.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi
Komentar