Lebih Banyak Dari COVID-19, Kasus DBD Kepri Melonjak 480 Kasus Dalam 5 Bulan

Kepala dinas Kesehatan Provkepri Tjejep Yudiana
Kepala dinas Kesehatan Prov,kepri Tjejep Yudiana

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Kepulauan Riau mengalami lonjakan yang signifikan bahkan lebih banyak dari COVID-19.

Terhitung sejak Januari-Mei 2020, terdata sebanyak 480 kasus DPD di sejumlah rumah sakit yang ada di provinsi Kepri. Dari jumlah itu, 1 pasien DBD dinyatakan meninggal dunia.

Jika dibandingkan dengan kasus COVID-19,selama 3 bulan kasus COVID-19 terdata sebanyak 263 kasus positif di Kepri pada Rabu,(17/6/2020), dengan jumlah kematian 16 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan dari 7 kabupaten/kota yang menjadi puncak kasus DBD merupakan Batam sebanyak 229 kasus, disusul Tanjungpinang 108 kasus, Karimun 91, Bintan 20, Lingga 15, Natuna 11, dan Anambas kasus.

“Secara kumulatif tren yang paling tinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 165 kasus dan 1 meninggal dunia,”katanya, Kamis (18/6/2020).

Melihat tren kasus DBD yang cukup signifikan tersebut, Tjetjep mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan hidup sehat. Dengan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah nyamuk berkembang biak. Terlebih, sudah masuk musim hujan.

“Ini harus kita waspadai, mari sama-sama kita menjaga lingkungan agar tetap bersih agar tidak ada lagi genangan air,” katanya.

Ia menambahkan, apabila ada keluarga yang terserang panas, sebaiknya jangan diabaikan atau melakukan penenganan sendiri. Sebaiknya diperiksa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau Rumah Sakit terdekat.

“Karena gejala DBD diawali dengan demam panas. Makanya, harus dipastikan dulu sebelum terlambat,” imbuhnya.

Untuk diketahui, sepanjang 2019 lalu jumlah kasus DBD di Kepri sebanyak 900 kasus. Dari jumlah tersebut 13 diantaranya meninggal dunia.

Penulis:Ismail