PRESMEDIA.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkap bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu daerah rawan pelanggaran pemilu.
Menurut Mahfud, berdasarkan hasil analisis Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), indeks kerawanan pemilu di Kalimantan Timur masuk ke kategori tinggi.
Hal itu diungkap Mahfud usai menghadiri Forum Koordinasi Sentra Gakkumdu ‘Penanganan Tindak Pidana Pemilihan Umum di Wilayah Kalimantan’ di Balikpapan, Selasa (20/6/2023).
“Mengapa memilih Kalimantan Timur? Atau Kota Balikpapan ini, karena tadi sudah saya sampaikan bahwa Kalimantan Timur ini memiliki indeks kerawanan pemilu yang tinggi, menurut hasil analisis yang dilakukan oleh Bawaslu,” kata Mahfud dikutip dari Okezone.com, Kamis (22/6/2023).
Kendati demikian, ia tak memerinci bentuk pelanggaran tersebut. Namun, Mahfud memberikan contoh apa saja yang menjadi bentuk pelanggaran pada pelaksanaan pemilu. Mulai dari politik uang hingga pemalsuan maupun penghapusan dokumen.
“Banyak sekali (pelanggaran) bisa macam-macam. Bisa politik uang, bisa penghapusan dokumen, kan banyak tuh. Surat panggilan, surat suara itu sudah dikirim lalu kemudian dihimpun oleh orang-orang tertentu agar nanti diwakili oleh orang yang bersangkutan untuk menyoblos,” kata Mahfud.
“Atau ada lagi yang memalsu dokumen, sudah jadi, lalu di foto, lalu dibuat yang mirip, lalu dicoblos, lalu dimasukkan sebagai kotak suara,” sambungnya.
Mahfud menegaskan, contoh yang ia sebutkan bukan terjadi di Kaltim, tetapi saat ia menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
“Ini bukan di Kaltim, ini pengalaman saya di MK,” katanya.
Untuk itu, Mahfud mengatakan, pemerintah ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat, penyelenggara pemilu, penegak hukum dan semua partai politik agar turut mengawal kesuksesan pemilu.
“Pemilu dari waktu ke waktu harus menjadi semakin baik. Dan tahun 2024, mutlak harus menjadi lebih baik lagi daripada pemilu yang terjadi 2019 dan sebelumnya,” katanya.
“Itu artinya kita maju dan maju terus, belajar dari pengalaman masa lalu untuk memperbaiki masa depan,” pungkasnya.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaktur
Komentar