
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang-Puluhan anak Disabilitas unjuk kebolehan sebagai model di malam puncak kemilau nusantara 2019 di Ballroom CK Hotel Tanjungpinang, Minggu,(24/11/2019)
Pada malam puncak ini juga diisi dengan perlombaan sejumlah model-model cilik dan remaja mewakili Provinsi Kepri di ajang Batik Nusantara di Jakarta.
Ketua Panitia ajang pemilihan model Kemilau Nusantara, Ristianti Andriani mengatakan, anak-anak Disabilitas ini sungguh luar biasa dan dirinya sempat terharu, atas prestasi anak-anak berkebutuhan khusus difabel yang memiliki kemampuan untuk berprestasi.
“Ada 20 orang sampai 50 orang difabel yang mengikuti di semua kategori ikon model yang diperlombakan,”ujat Santi.
Ia berharap semoga pemerintah Kepri khususnya dinas pariwisata bisa merangkul anak-anak muda di Kepri yang begitu antusias mengikuti kontes model ini. Dengan kegiatan ini, pihaknya bisa membantu anak-anak difabel untuk berprestasi tersebut.
Santi mengatakan, Kostum batik yang digunakan oleh anak-anak difabel ini, merupakan batik buatan mereka sendiri. Mereka ikut berkecimpung disini karena kekurangan tidak menjadi suatu halangan bagi mereka yang berprestasi.
Ditempat yang sama, Vokalis Dadali, Dryga Nalaprana, selaku bintang tamu mengatakan dengan kegiatan seperti ini dapat bibit baru dan muda yang mungkin kedepannya banyak hal yang positif mereka bisa dicapai. “Seperti menjadi duta, Mis Indonesia dan lainnya, dimulai dari sejak dini ini,” katanya m
Menurutnya ini acara yang sangat luar biasa sudah diselenggarakan Qastel Platinum dan berkerja sama dengan Dinas Pariwisata Kepri yang sangat positif dan memang hal – hal ini perlu di lakukan
Sementara itu, model internasional Singapura, Sasha Asita memberikan penilaian positif terhadap penyelenggaraan ajang ini. Jika dilihat bahwa model – model di Kepri yang tampil sangat berbakat serta bertalenta.
“Kita dapat di lihat dari cara mereka berjalan, serta gaun yang dikenakan, hingga ekspresinya,”ucapnya.
Sasha menyebutkan hal itu juga dapat dilihat dari besarnya dukungan yang di berikan orang tua untuk menyalurkan bakat anak-anaknya dalam dunia modeling. Sementara itu berbanding terbalik dengan regenerasi modeling di Singapura. “Kalau di Singapura biasanya usia 19-20 ke atas baru mau tampil,”jelasnya.
Penulis:Roland