
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Perkembangan kasus COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau, selama sepekan terkahir mengalami lonjakan tajam. Terhitung, angka pasien terkonfirmasi positif corona bertambah 261 kasus sejak 16 sampai 22 Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri juga mengakui, kasus positif Civid-19 di Kepri dalam baberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
Tren ini katanya, merupakan pola pengulangan 3 bulanan, dimana kasus COVID-19 mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
“Memang naik lagi, ini terjadi pengulangan pola 3 bulanan,” ujarnya menjawab PRESMEDIA.ID, Sabtu (23/1/2021).
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut Bisri pola pengulangan seperti 3 bulanan, akan mengalami titik puncak lonjakan tertinggi.
Seperti yang telah terjadi dua kali sebelumya yakni, Mei-Juli 2020 jumlah positif corona tembus 1.000 kasus, lalu Agustus-Oktober tembus 1.200 tambahan kasus COVID-19. “Mudah-mudahan puncak ada Februari nanti puncaknya tidak lebih dari seribu kasus,” ungkap Bisri.
Kendati demikian, lanjut Bisri, meski angka COVID-19 mengalami penambangan yang signifikan, namun juga beriringan dengan bertambahnya pasien yang sembuh.
Tercatat selama sepekan terkakhir pada waktu yang sama pasien sembuh berjumlah 138 orang, sementara korban meninggal dunia juga bertambah 6 kasus.
“Yang mendominasi pasien positif ini merupakan hasil tracing, namun ada juga yang datang ke rumah sakit sekali diperiksa positif COVID-19,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia tidak henti-hentinya mengimbau seluruh masyarakat Kepri tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) di kehidupan sehari-hari. Sederhananya, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kami imbau masyarakat selalu menerapkan prokes, karena ini perlu kesadaran dari diri masing-masing,” demikian Bisri.
Untuk diketahui, berdasarkan data Satgas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kepri, secara kumulatif total kasus COVID-19 hingga 22 Januari 2021 sebanyak 7.872 kasus, Sembuh 6.876 kasus, dan meninggal dunia 195 kasus.
Sementara, kasus yang masih aktif dan sedang menjalani perawatan, baik di rumah sakit atau karantina mandiri sebanyuak 801 pasien.
Penulis : Ismail
Editor  : Ogawa