
PRESMEDIA.ID, Bintan – Tindak pemerasan dengan mengatasnamakan instansi penegak hukum kembali terjadi di Kabupaten Bintan.
Kali ini, nama Kasi Intelijen Kejari Bintan Mustofa, dicatut oleh seorang pelaku untuk memeras dan meminta sejumlah dana kepada pejabat kepala dinas dan anggota DPRD Kabupaten Bintan.
Kasus penipuan yang mengatasnamakan Kejari Bintan ini sudah yang ketiga kalinya terjadi. Sebelumnya Kasi Pidsus, Fajrian Yustiatdi yang namanya dicatut. Lalu Kajari Bintan, I Wayan Riana juga menjadi korban.
Kasi Intel Kejari Bintan, Mustofa, mengaku namanya telah dicatut oleh pelaku penipuan untuk meminta bantuan. Hal itu diketahui setelah para pejabat-pejabat di Kabupaten Bintan mengkonfirmasi ke dirinya.
“Semalam banyak pejabat yang telpon ke saya. Bahwa ada orang yang mengatasnamakan saya meminta sejumlah uang,” ujarnya, Rabu (15/12/2021).
Pelaku meminta partisipasi kepada para korban sebesar Rp 1,5 juta. Permintaan tersebut dikirim secara berantai melalui pesan singkat WhatsApp (Wa) dan ada juga melalui via telpon.
Jadi modus penipuan nya itu meminta sejumlah uang atas instruksi dari pak Kajari. Kemudian pelaku juga menegaskan kepada para korban yang notabene nya pejabat bahwa Sekda Bintan juga telah menjalankan instruksi tersebut.
“Jadi pelaku bawa nama Sekda Bintan juga agar para korban percaya. Kalau Sekda Bintan juga menyetorkan uang seperti yang diminta. Padahal itu tidak ada,” jelasnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengecekan nomor pelaku penipuan tersebut. Ternyata nomor Telkomsel yang digunakan pelaku +6285232575373 itu digunakan atas nama 2 orang. Yaitu Arifai yang berada di Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan dan atas nama Saprawi yang berada di Sumenep Jawa Timur.
“Sekarang nomor itu tak bisa dilacak lagi karena sudah mati atau tak aktif lagi,” katanya.
Mustofa meminta kepada seluruh warga di Pulau Bintan untuk tidak mudah percaya dan tidak menanggapi terhadap oknum yang mengatasnamakan dirinya atau kejaksaan. Diharapkan semua pihak selalu waspada.
Apabila ada menerima pesan berantai melalui Wa ataupun via telepon mengatasnamakan seseorang untuk menggalang dana atau semacamnya untuk mengkonfirmasi terlebih dahulu terhadap nama yang dicatut.
“Untuk saat ini kami baru dapat laporan dari beberapa pejabat di Dinas PUPR, DPRD, dan Dinas Pariwisata. Jika ada pejabat yang juga dihubungi oknum penipu yang mencatut nama saya segera konfirmasi ke saya,” ucapnya.
Penulis : Hasura
Editor: Redaksi