PRESMEDIA.ID,Bintan-Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam bersama Kadisdik Kepri, M Dali dan Kabid Budidaya Perikanan DKP Kepri, Ulia Fahmi menggelar panen Ikan Kerapu Putih sebanyak 600 Kilogram di Sebelah SMKN 1 Kecamatan Seri Kuala Lobam,Senin (13/1/2020).
Ikan kerapu itu adalah hasil budidaya pelajar SMKN 1 yang berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri, Koperasi Seri Kuala Lobam dan Centre of Marine Ecology for Suistanable Aquaculture (Ce-MEBSA) Universitas Diponegoro.
Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam mengatakan panen perdana ini membuktikan SDM Bintan juga mampu menjadi pembudidaya perikanan. Bahkan budidaya yang dilakukan sekolah kejuruan kelautan dan perikanan itu merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi.
�Memang jenjang SMK merupakan kewenangan provinsi, tapi tempat dan pelajarnya adalah anak-anak Bintan. 95 siswa di sekolah ini merupakan putra putri asli daerah ini,”ujar Dalmasri, Senin (13/1/2020).
Ikan Kerapu Putih hasil kolaborasi berbagai pihak ini memiliki potensi ekspor yang besar. Apabila terus dikembangkan kedepannya SMKN 1 dan Serikuala Lobam ini dapat menjadi sentra dan percontohan budidaya Ikan Kerapu Putih di Kepri.
�Kami tentunya bangga, ini hasil dari kerjasama kita semua. Kami tentunya juga pengembangan ini akan terus berlanjut hingga anak-anak SMK ini mampu mandiri menjadi pelaku usaha dan budidaya,� jelasnya.
Perwakilan dari Ce-MEBSA Universitas Diponegoro, Imam mengatakan potensi yang paling besar di Kepri adalah perikanan. Maka harus bisa dikembangkan karena menjadi prospek yang sangat menjanjikan.
�Saat ini melalui program budidaya Kerapu Putih menunjukkan hal tersebut akan dapat menjadi besar kedepannya,� katanya.
Dalam panen perdana ini menghasilkan 800 ekor ikan dengan bobot 600 Kg. Apabila dijual dengan harga pasaran ditingkat pembudidaya bisa tembus Rp 70 ribu per Kg.
Budidaya ikan ini akan terus berlanjut dengan rencana setiap 4 minggu sekali akan disuplai benih ikan sepanjang 12 sentimeter untuk dibesarkan. Targetnya, benih itu akan dikembangkan di 500 keramba apung atau 20 kali lipat dari yang ada saat ini 30 keramba apung.
Untuk jumlah sebanyak itu, diperlukan kerjasama sinergi antara pemerintah, koperasi dan pihak lainnya. Jika hanya ditangani koperasi maka akan memberatkan modal keuangan koperasi.
�Seluruh stakeholder baik pemerintah, pendidikan, koperasi dan pihak lainnya bisa saling berintegrasi yang baik agar bisa bersama-sama memajukan budidaya perikanan di Bintan,� ucapnya.
�Ini nanti perlu dirundingkan lagi bersama semua pihak, agar ini benar-benar kuat dari hilir hingga hulunya,”katanya.
Penulis:Hasura
Komentar