Pasang Target Selangit, Perseroda BUP Kepri Malah Rugi Rp800 Juta

Kantor Perseroda BUP Kepri PTPelabuhan Kepri Perseroda komplek Bintaan Center Tanjungpinang
Kantor Perseroda BUP Kepri PTPelabuhan Kepri Perseroda komplek Bintaan Center Tanjungpinang FotoIsmailPresmediaid

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Perseroan Daerah (Perseroda) Badan Usaha Pelabuhan Kepri mengalami kerugian hingga Rp 800 juta pada tahun 2021 lalu.

Hal itu dikatakan Anggota DPRD Kepri, Irwansyah, berdasarkan laporan keuangan dan capaian bisnis usaha Perusahan milik daerah itu, yang dilaporkan Pemerintah Provinsi Kepri di LKPJ-APBD 2021.

Dengan kondisi ini lanjut Irwansyah, Perseroda BUP Kepri yang diharapkan menjadi salah satu pendongkrak PAD hingga saat ini belum menunjukan kinerja yang Positif, namun malah merugi.

“Kondisi Perseroda BUP Kepri di tahun 2021 ini jeblok. Harusnya untung, Namun malah mengalami kerugian Rp800 juta,” ujarnya, Kamis (28/4/2022).

Padahal lanjutnya, pada 2021 lalu Perseroda BUP memasang target pendapatan Rp 99 miliar dan kebutuhan biaya operasional dan lain-lain Rp 42 miliar.

“Targetnya memang Tak tanggung-tanggung, Tapi hasilnya jauh panggang dari arang. Dari target itu yang terealisasi hanya Rp 1,6 miliar. Sedangkan realisasi biaya Rp 2,5 miliar. Sehingga mengalami kerugian, karena kebutuhan biaya lebih besar dari realisasi pendapatan,” ungkap Irwansyah.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mengatakan, pada 2022 ini Perseroda BUP Kepri memasang target pendapatan Rp27 miliar. Sementara perhitungan biaya tetap Rp 42 miliar, sehingga, ada sekitar Rp15 miliar pendapatan yang diharapkan bisa ditutupi.

“Dengan target ini, Direktur Perseroda BUP Kepri, Capt.Awaluddin mengaku tetap optimis. Meskipun ada beberapa persoalan yang kami lihat berat untuk meraih target tersebut,” jelasnya.

Selain itu, Irwansyah juga menyebut, Perseroda BUP saat ini mengalami beberapa kendala dengan pihak lain, salah satunya adalah dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan keamanan.

Padahal, potensi pengelolaan labuh jangkar di Selat Riau atau Kabil bisa diraup sebesar Rp5 miliar dan Tanjung Berakit Rp 20 miliar. Namun lanjutnya, Direktur BUP mengaku tidak begitu yakin, dan hanya mampu menargetkan perolehan itu sebesar 70 persen saja.

“Hal ini sebenarnya sangat kita sayangi, Mengingat Pemerintah Provinsi melalui penyertaan modal yang, sudah berinvestasi besar. Namun BUP masih belum bisa menjadi mesin penghasil PAD sampai saat ini,” ujar Irwansyah.

Ditempat terpisah, Direktur Perseroda BUP Kepri Capt.Awaluddin yang berusaha dikonfirmasi dengan kontraksi kerugian yang dialami Perusahaan Milik daerah itu, belum memberi tanggapan, upaya konfirmasi masih terus dilakukan media ini.

Penulis:Ismail
Editor  :Redaksi