PRESMEDIA.ID, Lingga- Pemerintah Kabupaten Lingga hingga ke tingkat kecamatan, desa, terus berupaya untuk meningkatkan daya guna potensi yang ada. Mulai sektor UMKM atau home industry hingga termasuk sektor wisata.
Hal ini terlihat dari beberapa agenda yang tidak lain dalam rangka mempromosikan potensi-potensi tersebut.
Demikian tersebut di antaranya seperti Festival Batu Berdaun yang digelar awal tahun 2022 lalu. Tentunya, festival ini dalam rangka unjuk gigi bahwa Kabupaten Lingga memiliki event yang disambut antusias untuk mendorong dan promosi wisata di daerah.
Pantai Batu Berdaun sendiri memang sudah lama dikenal masyarakat Kabupaten Lingga, khususnya di kawasan Dabo Singkep. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata alam laut yang kerap dikunjungi masyarakat, baik untuk berenang di laut atau sekedar berkumpul bersama kolega.
Seiring waktu, Pantai Batu Berdaun ini disorot oleh Pemerintah Kabupaten Lingga untuk terus dikembangkan. Tak hanya mendapat perhatian pemerintah kabupaten, justru secara bersama pemerintah desa Batu Berdaun dan masyarakat ikut bergotong royong membangun wisata ikonik satu ini menjadi lebih menarik.
Hal itu terlihat saat ini dengan banyaknya fasilitas rumah santai, tempat duduk, hingga warung-warung. Alhasil perkembangan ini membawa masyarakat untuk sering berkunjung. Karena selain letaknya strategis di pinggir jalan, juga memang didukung akses bagi warga yang berwisata.
Menurut Kepala Desa Batu Berdaun, Zainal, dalam setahun terakhir pantai Batu Berdaun ini sudah sangat menunjukkan progres yang signifikan.
“Dari sisi kunjungan aje dalam setahun terakhir, April 2021 – 2022 bisa sampai seribu lebih,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan pihaknya sudah merancang beberapa fasilitas untuk meningkatkan daya tarik wisata tersebut. Seperti misalnya dalam waktu dekat yakni membuat agrowisata di kawasan Batu Berdaun.
“Dalam waktu dekat hidroponik yang akan kita buat. Khususnya untuk sayur-sayur dan buah ye,” kata Zainal.
Rencana ini pun sudah mulai dipersiapkan secara teknis. Mulai dari skema, kerangka, dan penanaman bibit hingga persiapan launchingnya. Nantinya kawasan hidroponik ini akan diletak di sisi kanan sebelum masuk wisata Pantai Batu Berdaun.
“Jadikan nanti orang yang berwisata bisa dapat sekalian berbelanja sayur dan buah. Ini penanaman bibit juga sudah siap,” sebutnya.
Sisi lain, lanjut Zainal, sejauh ini dengan meningkatnya kunjungan ke Batu Berdaun, juga akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
Misalnya, dari produksi makanan yang kemudian dijual di warung-warung berasal dari masyarakat setempat. Ini menurutnya akan turut memajukan UMKM yang ada di Desa Batu Berdaun khususnya.
Zainal pun menyampaikan harapannya agar pemerintah Kabupaten Lingga terus memberikan rasa nyaman bagi masyarakat maupun pengelolaan wisata di Batu Berdaun. Begitupun dalam wewenang untuk pengembangan wisata tersebut.
“Misalnya aset dan lahan ye yang perlu diperhatikan. Jadi pemerintah desa mudah dalam membangun sarana wisata. Misal wahana atau fasilitas penunjang wisata lainnya,”
“Kita berharap ada kenyamanan bagi kita untuk mengelola artinya tidak ada masalah lahan,” demikian Zainal.
Sebelumnya,lewat Festival Batu Berdaun dengan berbagai rangkaian kegiatannya pada Februari lalu diharapkan menjadi langkah positif mendorong promosi di Batu Berdaun.
Bahkan, Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dalam kesempatan itu, dan di hadapan Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ari Juliano Gema, berharap potensi wisata di Lingga dapat diperhatikan oleh pusat.
Nizar pun mengaku serius membangun Kepariwisataan Bunda Tanah Melayu dan menjadikan Kabupaten Lingga sebagai tujuan wisata sejarah dan religi.
“Kalau untuk kegiatan-kegiatan sangat sering dilakukan disini (Batu Berdaun). Namun untuk festival baru pertama kali, dan mudah-mudahan dari sini bisa menjadi masukan dan menjadi salah satu perhatian kemenparekraf, semisal masuk dalam kalender pariwisata,â€ujar Nizar. (Advetorial)