
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Pemerintah kota Tanjungpinang mengatakan, telah memonitor terjadinya kenaikan beras premium berbagai jenis dan Cabai Merah di kota Tanjungpinang.
Hal itu diketahui, dari monitoring dan evaluasi harga dan stok beras serta sejumah komoditas lain pada distributor, Bulog serta swalayan di kota Tanjungpinang pada Selasa, (13/2/2024) minggu lalu.
Penjabat Walikota Tanjungpinang Hasan Sos, mengatakan, dari monitoring harga dan stok yang dilakukan, memang terjadi kenaikan, namun kenaikan harga yang terjadi masih terkendali serta stok masih mencukupi.
Untuk Stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog juga masih tersedia sampai dengan Desember 2024.
“Stok beras premium dari berbagai merek yang kita pantau di 4 titik lokasi distributor dan Swalayan di Tanjungpinang memang terjadi kenaikan berkisar antara Rp.1.000 – Rp.2.000/kg. Namun kenaikan dan stok beras ini kondisinya masih terkendali,” kata Hasan Selasa (20/2/2024).
Dari survei yang dilakukan Pemerintah bersama tim BULOG serta berkoordinasi dengan DP3 Kota Tanjungpinang.
Kenaikan harga beras Premium lanjutnya, dikarenakan panen yang terlambat akibat pengaruh cuaca El Nino di Desember 2023. Kejadiaan ini, juga terjadi di jawa dan sumatera.
“Saat ini monitoring masih terus kami lakukan, demikian juga koordinasi dengan Distributor besar bahan sembako, ” ujar Hasan.
Sedangkan kenaikan Cabai Merah lanjutnya, disebabkan musim serta tersendatnya rantai pasok dari Jawa dan Sumatera ke Batam serta Tanjungpinang.
Kondisi ini, lanjutnya, juga akan segera di koordinasikan untuk menentukan langkah yang akan diambil pemerintah kota untuk menstabilkan harga.
Sebelumnya, Harga dua komoditas bahan pokok Beras dan Cabai Merah di kota Tanjungpinang mulai beranjak naik menjelang Ramadhan, Selasa (20/2/2024).
Untuk komoditas beras, kenaikan terjadi pada jenis beras premium dari berbagai merek dengan sebesar kenaikkan Rp 500 rupiah dari sebelumnya dijual Rp14-16 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp15 ribu hingga 16,500,- per kilo gramnya.
Kenaikan tertinggi, justru terjadi pada komoditas Cabai Merah yang sebelumnya dijual Rp50-60 ribu per kilogram saat ini meroket menjadi Rp 89 ribu per kilogram di pasar Bintan Center Tanjungpinang.
Naiknya bahan sembako beras dan cabai di kota Tanjungpinang ini membuat sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) menjerit.
Rini salah seorang ibu rumah tangga mengaku, sangat terkejut saat mengetahui harga beras premium naik Rp 500,-. Sebab, kata ibu paruh baya ini, dua hari lalu dibeli, beras merek Pisang masih di harga Rp16.000 per kilogram tapi sekarang sudah naik Rp 16.500 per kilogram.
“Memang naiknya tidak terlalu tinggi, tapi kalau kita beli ukuran 25 Kg terasa juga Rp12,000,-,†ujarnya.
Ibu Rumah tangga lainnya, Dewi mengaku terkejut atas mahalnya harga cabai di pasar saat ini.
“Saya terkejut, beli cabe 1 ons aja harganya Rp10 ribu,†kata Dewi kesal.
Padahal lanjutnya, cabai merah yang dibelinya 1 ons itu hanya untuk satu kali masak dan bahkan bisa kurang.
Atas kenaikan bahan sembako beras dan cabai ini, Dewi dan Rini berharap, pemerintah dapat segera melakukan monitoring serta mengendalikan harga sehingga tidak menjadi beban saat nanti memasuki bulan ramadhan.
“Kita minta pemerintah monitor lah, kasihan kita masyarakat apalagi ini mau masuk Ramadhan,†ujarnya.
Penulis:Presmedia
Editor :Redaksi