
PRESMEDIA.ID– Suasana duka menyelimuti Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Dua warga ditemukan meninggal dunia di waktu yang hampir bersamaan, Minggu (26/10/2025).
Temuan jasad warga ini diawali penemuaan seorang petani tak bernyawa di kebun miliknya di Kelurahan Gunung Lengkuas. Sementara dilokasi lain seorang nelayan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) juga ditemukan tewas di kamar kosnya di Kijang Kota.
Petani Ditemukan Meninggal di Kebun Gunung Lengkuas
Korban pertama, Mapiasek (58), warga Kijang Kota, ditemukan meninggal dunia di kebunnya di Kampung Tunas Baru, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur.
Kanit Reskrim Polsek Bintan Timur, Ipda Daeng Salamun, menjelaskan bahwa penemuan jasad korban berawal dari keresahan sang istri yang khawatir karena suaminya tak kunjung pulang sejak pagi.
“Istri korban meminta warga mencari suaminya di kebun karena sebelumnya korban pamit hendak membersihkan lahan,” ujar Ipda Daeng Salamun.
Warga yang melakukan pencarian akhirnya menemukan korban dalam kondisi terbaring di tanah, tak jauh dari pondok kebun. Mereka kemudian melaporkan temuan itu ke pihak RT dan kepolisian.
Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dari hasil visum dan keterangan keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit jantung, dan diduga meninggal akibat sakit yang dideritanya.
Direktur RSUD Bintan, dr. Tony Masruri, membenarkan jenazah korban dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.00 WIB dan langsung divisum.
“Hasil visum sudah diserahkan ke pihak kepolisian,” jelasnya.
Nelayan Asal NTT Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos
Kasus kedua menimpa Amir Machmud (51), nelayan asal Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Kampung Pisang, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, pada hari yang sama.
Menurut Ipda Daeng Salamun, korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang curiga karena korban tak keluar kamar seharian.
“Setelah pintu kamar didobrak, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.
Polisi bersama tim medis Puskesmas Kijang Kota segera datang ke lokasi dan melakukan pemeriksaan awal. Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda kekerasan, namun tubuh korban sudah membengkak — mengindikasikan korban telah meninggal lebih dari 24 jam sebelumnya.
Korban diketahui memiliki riwayat penyakit batu ginjal kronis, dan diduga meninggal akibat penyakit tersebut.
“Keluarga telah mengikhlaskan, dan jenazah langsung dimakamkan,” tambah Ipda Daeng Salamun.
Kematian dua warga ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang sering bekerja di luar ruangan seperti petani dan nelayan.
Penulis Hasura
Editor Redaksi












