Presiden Jokowi dan Seyyed Ebrahim Raisi Bahas Situasi Geopolitik Global dan Kerja Sama Indonesia-Iran

Presiden Jokowi dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi saat melakukan pernyataan pers bersama, Selasa (23/05/2023), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: Humas Setkab/Agung)
Presiden Jokowi dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi saat melakukan pernyataan pers bersama, Selasa (23/05/2023), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: Humas Setkab/Agung)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Terima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bahas situasi geopolitik dunia dan sejumlah potensi kerjasama kedua negara.

Presiden Raisi beserta rombongan tiba di halaman Istana Kepresidenan Bogor sekitar pukul 10.40 WIB dengan diiringi pasukan berkuda dan disambut Presiden Jokowi, Selasa (23/05/2023), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, prosesi upacara kenegaraan dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Iran, Sorude Melliye Johuriye Esleomiye Ireon dan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya juga dilakukan, dan diiringi dentuman meriam sebanyak 22 kali.

Selanjutnya kedua pemimpin melakukan inspeksi jajar kehormatan dan presiden Jokowi memperkenalkan satu-persatu jajaran menterinya di kabinet indonesia bersatu.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengajak Presiden Raisi ke veranda belakang Istana Bogor untuk berfoto dan berbincang sejenak. Selanjutnya, kedua pemimpin negara melakukan penanaman pohon bersama di halaman belakang Istana. Adapun pohon yang ditanam adalah Pohon Kayu Ulin.

Acara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi selanjutnya adalah mengadakan pertemuan bilateral, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin negara ini membahas situasi geopolitik dunia dan sejumlah potensi kerjasama kedua negara.

Dalam pernyataan pers Presiden Jokowi usai pertemuan mengatakan, bahwa Indonesia dan Iran sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis di Afghanistan.

“Tadi kita membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan, dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” ujar Presiden Jokowi.

Terkait kerja sama bilateral, Presiden menyampaikan bahwa di bidang kesehatan kedua negara sepakat melakukan proyek percontohan atau pilot project untuk tindakan operasi telerobotik. Selain itu, proyek percontohan pada telemedicine serta kolaborasi alat telemedicine di 11 puskesmas juga telah berjalan.

“Saya juga tadi menyampaikan terkait dengan alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN Indonesia dan kerja sama bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan,” ujarnya.

Sementara di bidang ekonomi, Presiden mengungkapkan bahwa kedua negara telah menandatangani persetujuan perdagangan preferensial atau preferential trade agreement (PTA). Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir Abdollahian dan diperlihatkan di hadapan kedua pemimpin.

“Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran,” kata Presiden.

Selain itu, kedua pemimpin juga menjajaki pembentukan kesepakatan antarbisnis atau B2B, investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan solusi untuk investasi sektor migas.

“Terakhir, terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pernyataannya menyampaikan salam hormat kepada rakyat Indonesia dan penghargaan atas undangan Presiden Jokowi. Presiden Raisi pun mengaku senang berada di Indonesia yang dianggap sebagai negara sahabat dan saudara.

“Saya berharap dengan adanya hubungan baik antara kami dan Indonesia dapat diambil langkah-langkah menuju perluasan hubungan antara kedua negara,” ujar Presiden Iran.

Selain penandatanganan PTA, pada rangkaian pertemuan juga dilakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika, Zat Psikotropika, dan Prekursornya. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Menlu RI Retno LP Marsudi dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian.

Baca Juga :

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi

Komentar